Oleh: Sudjarwo
Jayapura, Jubi – Penggunaan perangkat berlistrik makin diakrabi oleh generasi muda, khususnya yang berkecimpung di dunia kuliner dan bisnis kopi. Semenjak menerapkan gaya hidup menggunakan serba listrik atau electrifying lifestyle, kini pengoperasian mereka jadi lebih mudah dan tanpa ribet.
Komunitas Kopi Numbay (Kota Jayapura) mulai diperkenalkan dengan eletrifying lifestyle pada 2021 silam. PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Papua dan Papua Barat tak hanya memperkenalkan gaya hidup ramah lingkungan itu tapi juga memberikan bantuan berupa kompor induksi kepada pelaku usaha kopi di Jayapura.
PLN UIW Papua dan Papua Barat menggandeng Komunitas Kopi Numbay yang berkomitmen untuk menjadi duta kawasan kuliner kompor induksi.
Ajakan PLN itu disambut baik oleh Komunitas Kopi Numbay, yang akhirnya sampai saat ini terus mempertahankan kebiasaan baru itu dalam aktivitas usaha mereka.
“Bulan Juni tahun 2021 lalu, berawal dari bantuan PLN yang memberikan 20 set kompor listrik [induksi] untuk Komunitas Kopi Numbay. Penerimanya merupakan anggota komunitas yang memiliki kedai kopi,” kata Roger Liem, pemilik coffee shop & cake Grande di Kota Jayapura, kepada awak media Jubi, Jumat (14/12/2023).
Kata Roger, dengan menggunakan kompor induksi dan perangkat listrik pada bisnis kopinya, semua pengoperasian produksi jadi lebih mudah dan tidak lagi ribet membeli gas.
“Dengan menggunakan kompor listrik jadi lebih hemat, dalam artian tidak perlu beli gas lagi. Lebih aman dan lebih bersih,” katanya.
Saat mengikuti iven di luar atau pameran, Roger mengaku dengan penggunaan perangkat listrik dan kompor induksi membuat pekerjaan mereka jadi lebih ringkas, tanpa harus repot membawa tabung gas.
“Kompor listrik biasa kita pakai juga untuk iven atau festival di luar kedai. Tidak perlu ribet dengan tabung gas atau takut api tertiup angin,” ujarnya.
Sebelumnya, Roger mengatakan pembuatan kopi ataupun snack yang dihidangkan pada kedainya masih menggunakan kompor gas. Tapi setelah tahu ada kompor induksi dan manfaatnya, ia langsung tertarik karena tergerak juga untuk mengkampanyekan penggunaan energi ramah lingkungan.
“Awalnya masih pakai kompor gas portable, yang tabung kecil. Tapi dengan perangkat listrik yang digunakan saat ini seperti kompor induksi juga bermanfaat untuk lingkungan kita,” katanya.
Hal yang sama juga disuarakan oleh Yafeth Wetipo, pebisnis kopi asli Papua dan pemilik Highland Roastery Coffee yang sudah melanglang buana hingga seluruh Indonesia.
Yafeth bercerita, dulunya saat memulai bisnis biji kopi hijau masih menggunakan kompor berbahan bakar gas atau minyak. Lalu ia beralih menggunakan perangkat listrik bebas emisi yang menghasilkan produk lebih berkualitas dan memuaskan.
“Semua alat kami pakai listrik. Mulai dari operasional kafe dan produksi. Sebelumnya kafe kami melakukan sangrai manual menggunakan kompor non listrik. Tapi hasilnya kurang memuaskan dari segi rasa dan kualitas. Setelah pakai yang listrik lebih cepat dan hasilnya bagus,” kata Yafeth.
Menggandeng Komunitas Kopi Numbay merupakan bentuk komitmen PLN UIW Papua dan Papua Barat untuk mendorong pertumbuhan UMKM di Papua dan juga mengkampanyekan penggunaan kompor induksi kepada masyarakat agar menerapkan gaya hidup berbasis energi listrik.
Jantung Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Beberapa tahun belakangan ini, PT PLN persero aktif mengkampanyekan program Electrifying Lifestyle atau gaya hidup baru yang menggunakan peralatan serba listrik untuk mengurangi emisi.
Program ini gencar digiatkan ke masyarakat untuk meningkatkan kesadaran penggunaan energi ramah lingkungan sebagai upaya untuk menyelamatkan bumi.
Tak hanya bertujuan menciptakan lingkungan bebas emisi, Electrifying Lifestyle juga dicanangkan untuk meringankan beban negara dari sektor impor LPG dan BBM atau memperkuat ketahanan energi nasional.
Sekjen Dewan Energi Nasional, Djoko Siswanto, dikutip dari siaran pers PLN mengatakan beberapa program yang akan diakselerasi adalah mengurangi impor liquefied petroleum gas (LPG) dan minyak mentah, sekaligus mendorong penggunaan kompor listrik untuk masyarakat kelas menengah ke atas (electrifying lifestyle) dan juga peralihan dari kendaraan BBM ke kendaraan listrik.
“Saat ini kondisi kelistrikan yang paling aman memang. Oleh karena itu pemerintah mendorong adanya shifting dari energi yang berbasis impor ini ke listrik. Seperti mendorong masyarakat kelas menengah ke atas untuk menggunakan kompor listrik dan mendorong masyarakat beralih ke kendaraan listrik,” kata Djoko.
Dengan peralihan kompor listrik, Djoko mengungkapkan keandalan listrik dalam negeri PLN saat ini akan lebih maksimal dimanfaatkan. Ketergantungan atas impor LPG juga bisa ditekan.
Direktur Utama PT PLN Persero, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa listrik PLN sangat siap untuk memenuhi kebutuhan segala sektor, baik rumah tangga, bisnis, hingga industri.
“Kami menyadari listrik merupakan jantung dari gerak roda ekonomi nasional. Untuk itu kami komitmen siap memenuhi kebutuhan listrik untuk seluruh pelanggan,” kata Darmawan.
Bebernya, penjualan listrik untuk sektor rumah tangga sampai dengan Juni 2023 mencapai 58,69 TWh atau naik 3,2% YoY tahun sebelumnya. Pemulihan ekonomi dan meningkatnya aktivitas masyarakat menjadi salah satu pendorong pertumbuhan konsumsi listrik di sektor rumah tangga.
“Saat ini arah electrifying lifestyle semakin berkembang dan diadaptasi baik oleh masyarakat. Kecanggihan teknologi mendorong masyarakat untuk mengkonsumsi listrik yang lebih besar saat ini,” ujar Darmawan.
Menteri BUMN, Erick Thohir, pada 2022 lalu pernah mengatakan PLN menjadi salah satu BUMN yang sukses melaksanakan efisiensi dan transformasi. Upaya itu diwujudkan PLN melalui program electrifying lifestyle, electrifying marine, dan electrifying agriculture.
Penerapan electrifying lifestyle oleh PLN juga mendapatkan tanggapan dari anggota Ombudsman RI, Hery Susanto. Ia mengatakan electrifying lifestyle merupakan gerakan mengajak masyarakat mengaplikasikan gaya hidup baru dengan lebih mengoptimalkan penggunaan peralatan elektrik yang bebas emisi dan mengatasi krisis energi fosil berupa BBM dalam kehidupan sehari-hari.
“Krisis energi fosil berupa BBM saat ini jika tidak diantisipasi dengan energi alternatif bisa mengganggu pelayanan publik yang memerlukan energi untuk kebutuhan sehari-hari,” kata Hery dikutip dari siaran pers Ombudsman.
Menurutnya, PT PLN perlu mengembangkan inovasi electrifying lifestyle tersebut guna menunjang pelayanan publik khususnya di sektor energi. (SUDJARWO)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!