Jayapura, Jubi – Menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru, omzet bisnis penatu atau laundry (pencucian dan penyetrikaan) di Kota Jayapura, Papua meningkat.
Sri, karyawan D’roemah Laundry di jalan Kampwolker, Waena mengaku omzet pada Desember ini meningkat. “Kalau hari biasa, per hari sekitar Rp500 ribu. Kalau Desember ini, dekat Natal bisa sampai sejutaan lebih,” kata Sri saat ditemui di tempat kerjanya pada Kamis (14/12/2023).
Sejumlah usaha penatu tampak menerima beberapa karpet yang telah dikemas dan ada juga gorden masih berada dalam tas yang baru masuk untuk dicuci.
Peningkatan maupun permintaan penatu, menurut Sri, karena memasuki Desember ini, pencucian karpet dan gorden yang masuk bertambah. Dibandingkan hari biasa, jarang ada karpet atau gorden.
Ia membandingkan, bila hari biasa, kadang per orang membawa sedikitnya 3 lembar gorden dan paling banyak 5 lembar gorden.
“Masuk Desember ini, satu orang ada yang bawa delapan gorden hingga 30 gorden,” ujarnya.
Untuk harga sendiri, ia mengatakan tidak ada perubahan. Tiap karpet dan gorden yang masuk akan diukur dulu sebelum dicuci.
“Karpet, kami hitungnya per meter. Per meternya dipatok seharga Rp35 ribu. Lalu, untuk gorden seharga Rp25 ribu,” kata merinci.
Senada, Ika, karyawan Laundry 87 Waena juga mengatakan omzet di Desember naik. Tetapi, untuk jumlah pastinya ia tidak bisa memastikan. “Saya karyawan di sini, yang hitung-hitung itu biasanya bos,” ujarnya.
Ia mengatakan pada hari biasa itu jarang masuk karpet atau gorden. Sebulan biasa hanya sekali. Sedangkan Desember ini, per hari biasa ada satu atau tiga orang yang membawa karpet walaupun tidak tiap hari. “Bergantung, ada yang bawa 5 meter, ada juga lebih,” katanya.
Ditanya alasan pelanggan membawa cuciannya, menurut Ika, kemungkinan karena Laundry 87 sudah dikenal masyarakat lewat media sosial. Laundry 87 juga memiliki 3 cabang lainnya, yaitu di Jalan Pasar Baru Abe, Kampkey, dan Dok 5 Jayapura Utara. (*)