Nabire, Jubi – Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Puncak telah membina petani budidaya ikan lele sejak 2022 di Ilaga, Ibu Kota Kabupaten Puncak Papua.
Pembudidayaan ikan lele itu diprogramkan untuk mengangkat potensi ekonomi lokal warga puncak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat puncak.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Puncak, Dasin Kogoya, mengatakan pada 28 Juli -1 Agustus 2022 lalu, sebanyak 18 kelompok tani Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah yang difasilitasi Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Puncak mengikuti pelatihan khusus sebagai pembudidayaan ikan lele di Bogor, Jawa Barat.
“Pelatihan pembudidayaan ikan lele itu digelar untuk menambah wawasan pembudidayaan ikan lele secara profesional bagi warga Puncak,” katanya kepada Jubi melalui sambungan selulernya, Senin (21/5/2023).
Kogoya mengatakan, dari 18 kolam kelompok petani binaan itu, ada sekitar 50.000 ribuan ekor bibit ikan lele.
Pada Mei 2023, para petani berhasil memanen sekitar 3000 ekor .
“Sebenarnya sudah panen ikan lele pada Januari, namun kami baru bisa panen pada Mei, karena situasi keamanan di Ilaga,” ujarnya.
Bupati Puncak Willem Wandik membeli hasil panen ikan lele dan membagikannya kepada warga.
Sebelum pelatihan dan pembudidayaan ikan lele, biasanya warga puncak membeli ikan lele yang dikirim dari Kabupaten Mimika, seharga 150 ribu rupiah per tiga ekor.
“Petani yang kami bina mereka menjual ikan lele dengan harga Rp100 ribu per 6-7 ekor, karena stok ikan ada di kolam,” ujarnya.
Ke depan katanya, diharapkan agar warga Puncak bisa membeli ikan lele i dengan harga yang terjangkau.
Kogoya mengatakan, sebelum pihaknya membudidayakan ikan lele, warga membudidayakan ikan mas, tapi untuk perkembangannya agak lama.
Kogoya mengatakan, pada Agustus tahun ini, pihaknya akan membawa petani ikan dengan kelompok yang beda. “Kami akan membawa lagi petani kami di Provinsi Bali untuk belajar langsung budidaya ikan,” katanya.(*)