Dublin, Jubi – Tenggelamnya kapal perang Moskva milik Rusia di Laut Hitam, membawa duka tersendiri bagi rakyat Rusia. Kesedihan ditampilkan dengan munculnya puluhan orang yang berkumpul di Kota Sevastopol, Krimea pada Jumat (15/4/2022), untuk menyampaikan duka atas tenggelamnya kapal itu.
Bagi rakyat Rusia, kapal perang Moskva adalah simbol harapan, kebangkitan, dan kekuatan. Sejumlah orang saling merangkul dan beberapa lainnya meletakkan karangan bunga untuk mengenang kapal peluncur rudal itu, di monumen pendirian angkatan laut Rusia pada 1696 sekaligus markas armada Laut Hitam Rusiadi Sevastopol.
Laporan Reuters dikutip Antara, Sabtu, (16/4/2022) menyebutkan massa yang sebagian orang-orang yang pernah bertugas di kapal itu, berdiri mengheningkan cipta. Beberapa dari mereka mengenakan pita St George, simbol militer Rusia.
Kapten Sergei Gorbachev, mengatakan kapal Moskva adalah simbol bagi siapa pun, simbol kekuatan, harapan kami, simbol kebangkitan armada pada 1990-an, menyusul keruntuhan Uni Soviet.
“Bahkan bagi mereka yang tidak berada di kapal itu, Moskva adalah simbol bagi siapa pun, simbol kekuatan, harapan kami, simbol kebangkitan armada,” kata Kapten Sergei Gorbachev, yang berbicara kepada massa dengan memakai seragam angkatan lautnya.
Sedangkan pendeta Georgiy Ployako mengatakan hilangnya sebuah kapal, apalagi kapal utama, adalah tragedi bagi puluhan ribu orang yang bertugas di sana selama lebih dari 20 tahun.
“Hilangnya sebuah kapal, apalagi kapal utama, adalah tragedi bagi puluhan ribu orang yang bertugas di sana selama lebih dari 20 tahun,” kata Georgiy Ployakov.
Tercatat Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014, mengatakan kapal itu tenggelam saat ditarik di tengah badai setelah terbakar akibat ledakan amunisi. Namun Ukraina mengatakan tenggelamnya kapal itu akibat salah satu rudal yang menghantam kapal itu.
Rusia mengerahkan tentaranya ke Ukraina pada 24 Februari dalam aksi militer yang mereka sebut sebagai “operasi khusus”. (*)