Beijing, Jubi – Otoritas Cina menolak protes yang dilayangkan Filipina terkait larangan mencari ikan di wilayah perairan Laut Cina Selatan. Cina menyebut telah mengimplementasikan moratorium pencarian ikan selama di Laut Cina Selatan selama musim panas sebagai hal yang normal dalam melindungi sumber daya hayati kelautan.
“Cina tidak dapat menerima tuduhan yang tidak beralasan dari Departemen Luar Negeri Filipina (DF),” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina (MFA) Zhao Lijian dikutip Antara, Rabu (1/6/2022).
Lijian mengklaim kebijakan negaranya di laut Cina selatan sejalan dengan hukum laut internasional, termasuk Unclos. “Sehingga Cina tidak akan menerima tuduhan Filipina yang tidak berdasar itu,” kata Lijian menambahkan.
Lijian berharap Filipina melihat persoalan itu dalam perspektif yang objektif dan benar serta bersungguh-sungguh memenuhi kewajiban sebagai negara pesisir di Laut China Selatan dalam meningkatkan pembangunan perikanan berkelanjutan di kawasan.
Tercatat Filipina melalui lembaganya DFA pada Senin (30/5/2022) mengajukan protes kepada Cina atas moratorium pencarian ikan. Dalam nota diplomatik tersebut DFA menyebutkan moratorium tersebut mencakup wilayah Laut Filipina Barat yang berada di wilayah kedaulatan dan yurisdiksi Filipina.
DFA juga mengutip putusan Arbitrase Laut Cina Selatan yang dikeluarkan pada 12 Juli 2016 terkait hak kedaulatan Filipina atas sumber daya hayati eksklusifnya di zona ekonomi. (*)
Discussion about this post