Jayapura, Jubi- Rencana membangun smelter di Kawasan Industri Kabupaten Fakfak, Papua Barat mendapat tanggapan dari Ketua Lembaga Masyarakat Adat Suku Amungme (LEMASA) John Magal. Pasalnya, jika pembangunan serupa direncanakan di Mimika Papua Tengah maka akan membuka lapangan kerja serta memicu pertumbuhan ekonomi di Bumi Amungsa.
“Saya meminta kepada pihak pemerintah agar membangun smelter di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah agar membuka lapangan kerja dan juga pertumbuhan ekonomi di wilayah tambang,” kata John Magal melalui layanan pesan seluler, Kamis (11/4/2024).
Dia menambahkan pembangunan smelter di Kabupaten Mimika Provinsi Papua Tengah sangat penting guna meningkatkan kemampuan daerah Papua Tengah, terutama untuk mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Mimika.
“Kami tidak sependapat dengan pernyataan Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadilila yang telah merencanakan pembangunan pabrik smelter di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat sebab wilayah Kabupaten Mimika, Papua Tengah butuh lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi,”katanya.
Mengutip situs presidenri.go.id yang melaporkan bahwa Presiden Joko Widodo telah melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama pada Proyek Strategis Nasional (PSN) Kawasan Industri Pupuk Fakfak di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat, pada Kamis, 23 November 2023 lalu.
Presiden menyambut baik pembangunan kawasan tersebut agar kawasan timur Indonesia memiliki industri pupuk sendiri.
“Sudah 40 tahun kita memiliki lima industri pupuk, semuanya berada di kawasan barat wilayah negara kita Indonesia, yang kawasan timur belum ada sama sekali,” ujar Presiden.
Lebih lanjut, Presiden menilai, pembangunan kawasan industri pupuk tersebut dilakukan di Kabupaten Fakfak dikarenakan dekat dengan sumber suplai gas dan ke depannya dapat mendukung rencana besar pembangunan lumbung pangan di Papua.
“Kalau itu dimulai tidak di-back up oleh industri pupuknya, ini juga akan berat. Oleh sebab itu, ini sudah sebuah rencana besar, saling mendukung, dan kita harapkan Tanah Papua semakin makmur dan sejahtera,” katanya.
Selain untuk memenuhi kebutuhan pupuk di wilayah Papua serta menyuplai pupuk untuk lumbung pangan yang telah direncanakan, PSN Kawasan Industri Pupuk Fakfak ini juga dinilai dapat menopang kebutuhan pupuk di wilayah timur Indonesia seperti Maluku dan Maluku Utara.
“Kemudian juga sebagian bisa diekspor karena lebih dekat ke Australia, karena Australia juga impor [pupuk] sebagian dari kita dan sebagian dari negara lain,” tambahnya.(*)
Discussion about this post