Jayapura, Jubi – PT Freeport Indonesia (PTFI) melaksanakan upacara bendera HUT RI ke-78 di Tembagapura, Kamis (17/8/2023), yang dihadiri karyawan dan kontraktor di lingkungan PTFI, siswa-siswi dan guru di lingkungan perusahaan, TNI dan Polri, serta jajaran komisaris dan direksi PTFI.
Dalam rangkaian kegiatan perayaan HUT RI ke-78, PTFI kembali menggaungkan semangat harmonisasi dan kolaborasi yang terbungkus dalam tema ‘Kita Satu untuk Indonesia Maju’.
Porses upacara bendera di Tembagapura berlangsung khidmat meskipun diselimuti kabut, yang dilakukan anggota paskibra sebanyak 30 siswa-siswi SMP Yayasan Pendidikan Jayawijaya berasal dari berbagai suku dan 40 orang karyawan-karyawati PTFI.
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas sebagai inspektur upacara menyampaikan momentum HUT RI saat ini tepat untuk mengekspresikan rasa cinta tanah air, serta menguatkan semangat kolaborasi dan persatuan dalam keberagaman untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa.
“PTFI adalah salah satu aset bangsa yang luar biasa dikelola oleh anak bangsa, untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia. Banyak pencapaian yang kita raih bersama di tengah berbagai tantangan yang dihadapi, sehingga operasi perusahaan dapat terus berkelanjutan dan memberikan kontribusi kepada negara,” ujar Tony Wenas dalam siaran pers Freeport Indonesia yang diterima Jubi, Jumat (18/8/2023) malam.
Disampaikan, bahwa kegiatan pertambangan PTFI turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional melalui manfaat langsung, dan manfaat tidak langsung terhadap penerimaan negara.
Di tahun 2022, PTFI mampu mencatatkan angka manfaat langsung terhadap penerimaan negara sebesar US$3,6 miliar atau sekitar Rp 55 triliun dalam bentuk pajak, royalti, dividen, serta pembayaran lainnya, di mana Rp 8,7 triliun di antaranya berupa manfaat langsung yang diterima Papua.
Sementara, angka manfaat tidak langsung PTFI untuk Indonesia di tahun 2022 mencapai US$5,9 miliar atau sekitar Rp 90 triliun, dalam bentuk pembayaran gaji karyawan, pembelian dalam negeri, pengembangan masyarakat, pembangunan daerah, dan investasi dalam negeri.
Capaian lain yang disampaikan Tony adalah terkait progres pembangunan smelter kedua PTFI di kawasan JIIPE Gresik. Hingga akhir Juli 2022, pembangunan smelter tembaga baru PTFI telah mencapai kemajuan 75,28 persen dengan total biaya yang telah dibelanjakan mencapai US$2,5 miliar atau Rp 38 triliun.
“PTFI adalah salah satu perusahaan kontributor terbesar bagi perekonomian Indonesia. Hal ini dapat kita lakukan karena kerja sama harmonis antara seluruh elemen yang ada di dalam PTFI,” ujarnya. (Adv)