Jayapura, Jubi – Sebanyak 50 mahasiswa yang telah menerima beasiswa dari Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK), diharapkan menjadi duta-duta pendidikan serta memanfaatkan waktu belajar dengan baik.
Para mahasiswa diimbau untuk menyeselaikan pendidikan tepat waktu, sehingga memberikan kesempatan kepada rekan lainnya yang ingin melanjutkan pendidikan. Penerima beasiswa ini adalah duta-duta dari tujuh suku yang mendapat beasiswa.
“Motivasi dan manfaatkan kesempatan ini dengan baik agar bisa memberikan kesempatan kepada saudara yang lain,” kata Kepala Divisi Pendidikan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK), pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia, Feri Magai Uamang saat memberikan pengarahan kepada mahasiswa asal Amungme dan Kamoro di Hotel Horizon Kotaraja, Rabu (6/7/2022).
Dia menambahkan para mahasiswa harus kuliah tepat waktu, dan tidak boleh cuti kuliah serta tidak akan menolelir peserta beasiswa yang melanggar pedoman beasiswa.
“Evaluasi dan monitoring ini bukan untuk menakuti para penerima beasiswa, tetapi untuk menerima masukan dari mahasiswa maupun mitra kerja yaitu Pusat Studi Data Informasi Pembangunan (Pusdi) Universitas Cenderawasih (Uncen),” katanya seraya menambahkan tidak boleh kuliah melebihi batas waktu lima tahun.
Dia mengingatkan mahasiswa penerima beasiswa memanfaatkan waktu ini dengan baik, karena kesempatan ini tidak akan datang untuk kedua kalinya.
Hal senada juga dikatakan Yohan Wambaruw sebagai Wakil Direktur Pemantauan Program bahwa monitoring dan evaluasi ini, bukan untuk mencari kesalahan tetapi melihat sejauh mana program ini berjalan, dan meminta masukan dari berbagai pihak terutama mahasiswa penerima beasiswa dan mitra kerja YPMAK di Universitas Cenderawasih (Uncen).
Sementara itu, Dr Fientje Tebay, MA dari Ketua Pusat Studi Data Infromasi Pembangunan (Pusdi) Universitas Cenderawasih yang sebagai mitra kerja dari YPMAK bagi mahasiswa penerima beasiswa di Kota Jayapura, mengatakan dari 50 mahasiswa yang kuliah di Uncen salah satunya meninggal dari suku Kamoro dan sudah dipulangkan serta dimakamkan di Timika/Mimika.
“Lima orang diberhentikan dan sudah digantikan termasuk yang meninggal,” kata Dr Tebay.
Dia juga meminta masukan agar mahasiswa Kedokteran membutuhkan waktu kuliah cukup panjang sampai tujuh tahun.
“Dua anak yang hendak kuliah ke Kedokteran sangat terlambat daftarnya sehingga tidak bisa ikut kuliah dan mengikuti kuliah di Apoteker/Farmasi dan Keperawatan,” katanya seraya mengingatkan kalau hendak mengirim lagi mahasiswa Kedokteran, harus terlebih dahulu mengontak mitra agar tidak terlambat masuk ke dalam sistem.
Ketua Pusdi Universitas Cenderawasih Dr Fience Tebay juga mengaku senang, karena saat ini dari mahasiswa sudah memiliki koordinator atau ketuanya, sehingga bisa saling mengontrol dan mengingatkan.
“Saya juga meminta masukan dan saran karena ada dua mahasiswa Fakultas Ekonomi yang punya IPK 3,4, sehingga kami hendak mendorong salah satunya menjadi staf dosen tetapi harus melanjutkan studi ke S2 dan kemungkinan bisa mendapat beasiswa lanjutan,” kata Tebay.
Ketua koordinator mahasiswa penerima beasiswa, Nopeyau Beanal mengatakan hendaknya ada dukungan dan bonus dari pihak YPMAK, jika ada mahasiswa yang punya prestasi tinggi dan IPK yang bagus bisa mendapatkan hadiah misalnya komputer atau laptop.
Menanggapi permintaan Beanal maupun Ketua Pusdi Uncen Dr Tebay, Kepala Divisi Pendidikan Ferry Magay berjanji akan membicarakan permintaan tersebut dengan para pimpinan di YPMAK di Kabupaten Mimika.
Sebelumnya tim dari YPMAK juga bertemu dengan belasan mahasiswa penerima beasiswa yang kuliah di Universitas Science dan Tekonologi Jayapura (USTJ), Selasa (5/7/2022). Pihak pengurus terutama yang membidangi pendidikan juga mengingatkan agar mahasiswa menyelesaikan studi tepat dengan waktunya.
Ferry Magai mengatakan total peserta beasiswa YPMAK di seluruh Indonesia berjumlah 3.000 dan para pembina tidak diperkenankan menambah.
“Mekanismenya yaitu jika ada peserta yang sudah tuntas maka kuota itu akan diisi. Maka diharapkan memang peserta beasiswa untuk selesai tepat waktu. Jika tidak maka akan menghambat adik-adik mereka yang butuh beasiswa,” katanya.
Penerima beasiswa mahasiswa Fakultas Ekonomi jurusan manajemen angkatan 2019, Buruno Yawame mengaku saat ini mereka tinggal di rumah kontrakan.
“Ada sebanyak enam rumah kontrakan bagi mereka di Kota Jayapura, masing masing di Perumnas III dan Perumnas II, Kotaraja, Abe dan Padangbulan belakang USTJ,” kata Yawame di sela-sela pertemuan dengan pengurus YPMAK di Jayapura. (*)
Discussion about this post