Jayapura, Jubi – Pusat Studi Indo Pasifik program studi (Prodi) Hubungan Internasional (HI) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Cenderawasih (Uncen) baru saja menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertema G20 & Negara-negara Pasifik : Presidensi Indonesia dan Upaya ASEAN Outlook on Indo Pasific (AOIP) Guna Menjadikan Kawasan Indo Pasifik sebagai kawasan yang Damai dan Sejahtera.
“Retno Marsudi Menteri Luar Negeri RI (Menlu) mengatakan saat ini Indonesia menjadi Presidensi G20 yang harus dilakukan adalah bagaimana mengobarkan kembali semangat AOIP (ASEAN Outlook of Indo-Pacific),” kata Ketua Pusat Studi Indo-Pasifik Universitas Cenderawasih, DR Melyana Ratana Pugu, S.IP, M.SI saat memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Swissbell Kota Jayapura, Rabu (29/6/2022)
Sebanyak 53 peserta diskusi dan juga 41 peserta lewat Zoom, lanjut, Melyana Puguh menghadirkan pembicara dari dosen Hubungan Internasional (HI) Universitas Padjajajaran, DR Wawan Budi Darmawan, S.IP, M.SI dan Ketua Pusat Studi ASEAN Universitas Riau dan Indah Mekawati M.Is Conselir Jabatan Fungsional Diplomat (JFD).
Selain itu, kata Puguh, pihaknya juga menghadirkan satu penanggap dosen dari Fisip Hubungan Internasional Uncen Petrus Kanisius Farneubun, S.Pd, MA,MIA dengan moderator Mariana Erny Buinea, S.IP., M.ST yang juga sebagai Sekertaris Pusat Studi Indo-Pasifik Universitas Cenderawasih (Uncen).
Ketua Pusat Studi Indo-Pasifik Universitas Cenderawasih, DR Melyana Ratana Puguh S.IP, M.Si berharap dengan adanya Pusat Studi Indo-Pasifik di lingkungan Universitas Cenderawasih, maka Universitas Cenderawasih siap menjadi penyedia data serta informasi mengenai kawasan Pasifik bagi semua pihak dalam masyarakat yang berada di Papua, Indonesia.
Ia juga mengatakan bahwa setelah studi “Repatrian di Papua”, Pusat Studi Indo Pasifik juga akan melakukan studi-studi yang lain sehingga bisa menjadi sumber informasi serta dapat memberikan data-data yang akurat.
“Kami sudah melakukan kerjasama dengan beberapa dosen di beberapa universitas yang ada di luar Papua. Biasanya kami melibatkan mereka sebagai teman diskusi untuk membahas terkait isu-isu Indo-Pasifik, salah satu contohnya seperti kegiatan hari ini yang baru saja kita ikuti bersama,” kata Sekertaris Pusat Studi Indo-Pasifik, Mariana Erny Buiney, S.IP, M.ST seraya menambahkan lembaga ini ke depan akan melakukan kerja sama dengan Universitas-universitas lain, terutama universitas- universitas di kawasan Pasifik.
Sementara itu, dosen Hubungan Internasional (HI) Universitas Padjajaran (Unpad) Dr Wawan Budi Darmawan, S.IP, MSi mengatakan upaya-upaya perubahan tatanan global dengan cara konsultatif dan inklusif.
Lebih lanjut kata Darmawan melalui ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) dengan master plan ASEAN Connectivity bisa mendorong inklusifitas kawasan dengan meminimalisir containment policy dalam arsitektur keamanan kawasan. (*)
*) Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Cenderawasih yang sedang magang di Jubi ikut berkontribusi dalam berita ini.
Discussion about this post