Enarotali, Jubi – Belakangan ini wilayah Madi dan Enarotali di kabupaten Paniai terbilang rawan konflik antara sesama warga asli Papua maupun pendatang. Pemicunya adalah dipengaruhi minuman keras (miras) maupun perjudian di antaranya Togel, sabung ayam dan sejenisnya.
Untuk meniadakan dua hal yang menjadi biang kerok ini, pada masa pemerintahan Bupati Paniai Meki Nawipa dan wakilnya Oktopianus Gobai menetapkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2022 tentang pemberantasan miras dan perjudian.
Walaupun telah disosialisasikan bahkan diterapkan namun masih saja ada yang tidak mengindahkan.
Untuk mengantisipasi kejadian lebih lanjut, maka Forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) kabupaten Paniai menggelar rapat koordinasi yang dipimpin oleh Pj Bupati Paniai Denci Meri Nawipa yang dihadiri Kapolres Paniai, Dandim 1703/Deiyai dan sebelumnya bersama para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD).
“Kita harus tetap menjaga kedamaian, apalagi menjelang Pemilu. Paniai harus aman,” kata Pj Bupati Paniai, Denci Meri Nawipa, Kamis, (11/1/2024).
Sementara, Kepala Distrik Paniai Timur, Alfred Yogi mengatakan, sejak dirinya diberi kepercayaan sebagai kepala distrik di pusat kota Paniai telah mengidentifikasi persoalan yang selalu terjadi di tengah masyarakatnya.
Ia bahkan dengan tegas menyatakan bahkan sejak tahun 2019 hingga awal tahun 2024 ini di wilayahnya tidak pernah terjadi konflik akibat berbeda ideologi namun hanya gesekan karena penyakit sosial.
“Kita semua tahu bahwa selalu terjadi konflik karena minuman keras dan perjudian,” tegasnya.
Jika Perda nomor 2 tersebut masih ada, menurut dia, kenapa semua pihak membiarkan penjualan miras dan perjudian yang terus terjadi di depan seluruh pemangku kepentingan.
“Percuma dari waktu ke waktu kita bicara barang ini. Tugas kita masing-masing sudah jelas, tinggal laksanakan saja,” katanya.
Plt Kasat Pol PP Paniai, Usmar Bujang mengatakan, sebagai pihak penegak hukum akan tetap melaksanakan sosialisasi Perda tersebut agar pihak penjual miras, pihak bandar togel atau judi bisa paham.
“Memang itu tugas kami, kami sebagai penegak hukum atas peraturan daerah kami akan laksanakan lagi,” kata Usmar.
Ia menegaskan, pihaknya berupaya agar dalam proses pesta demokrasi diharapkan Paniai tetap aman. (*)
Discussion about this post