Jayapura, Jubi – Kementerian Komunikasi dan Informatika menggandeng Universitas Muhammadiyah atau UM Papua menggelar edukasi literasi digital sektor pendidikan. Kegiatan ini berlangsung di auditorium Universitas Muhammadiyah Papua, Kota Jayapura, Rabu (20/9/2023).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Manajer Kebijakan Publik WhatsApp, Esther Samboh, ICT Watch Matahari Timoer, Wakil Rektor l UM Papua Dr. Indah Sulistiyani, serta para relawan TIK/JaWAra internet sehat, Mizzele Torrey dan Ari Katro.
Mahasiswa UM Papua antusias hadir sebagai peserta memenuhi ruang aula.
Ester Samboh dalam rilis pers yang diterima Jubi, Kamis (21/9/2023), menyampaikan bagaimana teknologi mempengaruhi kehidupan sehari-hari.
“Ini masa-masa dimana penggunaan teknologi apalagi di generasi baru saat ini sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari dalam mengajar dan belajar. Program ini menjadi prioritas Kementerian Kominfo yang sangat penting untuk diketahui masyarakat,” ujarnya.
“Literasi digital ini sebagai prioritas dari Kementerian Kominfo yang sangat penting untuk diketahui masyarakat umum termasuk mahasiswa baru untuk sebagai agen perubahan. Program-program ini terselenggara bekerja sama Kominfo dengan ICT Watch RTI RSI 6 untuk menyediakan berbagai program bagi masyarakat umum untuk peningkatan literasi digital,” jelasnya.
Mewakili Rektor Universitas Muhammadiyah Papua, Indah Sulistiyani, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa atas kehadirannya dalam kegiatan literasi digital. Dijelaskannya, literasi digital memudahkan seseorang menghadapi dinamika teknologi informasi dan komunikasi.
“Edukasi literasi digital memberikan pencerahan untuk adik-adik mahasiswa bagaimana mulai berpikir kritis dengan informasi yang didapat. Informasi dan komunikasi saat ini harus diimbangi dengan kemampuan literasi digital, kenapa? Karena dengan kemampuan itu mahasiswa akan mudah dalam menyaring informasi yang baik dan informasi yang menyesatkan,” tuturnya.
Matahari Timoer mengenalkan Chatbot yang disebut “Kak Inat” yaitu sebuah program layanan dari Kemkominfo yang dapat digunakan secara otomatis berbicara untuk mengajukan, menjawab pertanyaan, mengarahkan serta memberikan informasi.
“Nah, ini dia teman-teman, untuk Chatbot kita ini yang disebut Kak Inat, yang bikin ikonnya itu suka Jepang. Itu hasil dari logonya ICP World atau Internet Sehat ICP World lalu kita bikin Chatbot bersama WhatsApp yang dibutuhkan oleh Kementerian,” ujarnya.
Sementara itu, Ari Katro dalam penyampaian materi mengatakan bahwa sudah menjadi suatu kewajiban bagi setiap individu untuk mampu beradaptasi dengan era digital yang semakin pesat.
“Meningkatkan literasi digital adalah suatu kewajiban bagi setiap individu untuk mampu beradaptasi dengan era digital yang semakin pesat. Dalam upaya untuk menghadapi tantangan ini, WhatsApp hadir dengan chatbot yang mampu mempermudah akses informasi dan membantu meningkatkan literasi digital masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, dijelaskan Ari bahwa literasi digital telah menjadi kebutuhan masyarakat yang semakin penting.
“Dalam era digital yang semakin berkembang, literasi digital menjadi kebutuhan masyarakat yang semakin penting. Penggunaan teknologi yang lebih luas dan banyaknya informasi yang beredar di dunia maya, membuat literasi digital menjadi keharusan agar masyarakat dapat memahami serta mampu menggunakan teknologi digital dengan bijak,” pungkasnya. (*)