Jayapura, Jubi – Polisi Kepulauan Solomon atau Royal Solomon Islands Police Force (RSIPF) Polisi Armstrong Regoso dan Sersan Staf Ansa Puaraua baru-baru ini melakukan perjalanan ke Nauru bersama Angkatan Pertahanan Australia atau the Australian Defence Force (ADF) dalam Operasi Render Safe untuk melakukan pengintaian dan survei yang melaporkan sisa-sisa bahan peledak perang.
“Ini adalah kesempatan pertama bagi Polisi Regoso dan Sersan Staf Puaraua untuk menggunakan akreditasi Standar Pekerjaan Ranjau Internasional atau International Mine Action Standar (IMAS) tingkat tiga yang baru mereka peroleh,” demikian dikutip Jubi dari solomonstarnews.com, Jumat (22/9/2023).
Di Nauru, Polisi Regoso, dan Sersan Staf Puaraua bekerja dengan pemimpin tim ADF Sersan Brent McLean, yang menyampaikan pelatihan IMAS beberapa waktu lalu.
“Bekerja bersama orang-orang yang telah saya latih sangat bermanfaat dan kedua petugas tersebut sangat efektif dalam tim,” kata Sersan McLean
Kedua perwira tersebut bekerja dalam kontingen multinasional yang terdiri dari personel dari Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Republik Korea, dan Angkatan Bersenjata Prancis di Kaledonia Baru.
Polisi Regoso memainkan peran penting dalam pencarian tersebut dan mengatakan dia menikmati kesempatan bekerja sebagai anggota kontingen multinasional.
“Saya mendapat banyak manfaat dalam mempelajari keterampilan baru, pengetahuan baru, dan berinteraksi dengan kekuatan internasional,” kata Polisi Regoso.
“Apa yang telah saya pelajari di sini di Nauru, saya dapat menerapkan pengetahuan ini di seluruh Pasifik bersama saudara-saudari kita di EOD lainnya,” katanya.
Kegiatan tersebut juga memberikan kesempatan kepada petugas untuk bekerja sama dengan petugas Kepolisian Nauru yang berhasil dilatih oleh bagian EOD RSIPF di IMAS level satu tahun 2022 sampai 2023.
Operation Render Safe adalah komitmen abadi yang dipimpin ADF untuk menghilangkan sisa-sisa bahan peledak perang dari negara-negara Pasifik yang terlibat dalam Perang Dunia II. (*)