Jayapura, Jubi – Kehadiran Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Papua dinilai membawa angin segar. Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Papua atau PGGP Papua, Pdt Hizkia Rollo di Kota Jayapura pada Selasa (29/11/2022).
Rollo mengatakan hadirnya Wakil Presiden (Wapres) yang ditunjuk sebagai Ketua Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) di Papua bukan sekedar melakukan kunjungan kerja. Ia menilai Ma’ruf Amin tengah mempersiapkan program dan perencanaan pembangunan Papua.
“Kami merasa kunjungan Wapres adalah keseriusan dalam membangun Papua, terlebih menanggapi beberapa hal yang pernah kami sampaikan saat berkunjung ke Jakarta,” katanya.
Ia berharap ada keterbukaan komunikasi antar daerah dan pusat. Sebab, selama ini komunikasi antara pemerintah daerah di Papua dan pemerintah pusat kurang berjalan dengan baik.
Ketua PGGP Provinsi Papua Barat, Pdt Sherly Parinussa mengatakan kehadiran Wapres merupakan sebuah penghargaan untuk Papua. Oleh karena itu, masyarakat harus menyambut baik dan siap untuk terus menyampaikan hal-hal yang menjadi keprihatinan.
“Harapan kami, dengan kehadiran Wapres, ada banyak persoalan-persoalan yang benar-benar dijawab. Gereja akan tetap selalu hadir untuk menjadi tulang punggung [upaya penyelesaian] persoalan-persoalan Papua,” kata Parinussa.
Ia menilai Wapres sangat mendorong dan memperhatikan peran gereja di Papua, baik dari segi bidang kesehatan, pendidikan maupun kesejahteraan sosial. “Saya kira Papua dan Papua Barat harus berkolaborasi menyelesaikan persoalan Papua. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, harus melibatkan semua pihak, termasuk keagamaan. Sebab, sebelum ada pemerintahan, gereja lebih dulu ada masuk [dan memberikan] pelayanan, membangun lapangan terbang di pedalaman dan lainnya,”.
Menurut Parinussa, rasa curiga di antara para pemangku kepentingan pembangunan Papua harus dihilangkan. “Rasa curiga dan tidak percaya antara pemerintah dan keagamaan harus disingkirkan dalam membangun Papua,” sambungnya.
Ketua Papua Christian Center (PCC), Johny Banua Rouw menyampaikan terima kasihnya kepada seluruh denominasi gereja yang ada di Papua dan Papua Barat yang sudah memberikan kepercayaan kepadanya untuk memimpin PCC. “PCC tidak menggantikan peran gereja, tapi lebih banyak memberikan penguatan, data, analisis kajian yang akan diberikan kepada gereja,” kata ujarnya.
Ia mengaku akan mencoba menghubungkan program prioritas pemerintah dengan program kerja gereja, sehingga jemaat merasakan pembangunan yang berjalan. “Contoh, program peningkatan ekonomi dan penyiapan guru di kampung, bisa diserahkan kepada gereja untuk lakukan pembinaan,” ujarnya.
Rouw mengatakan jika Wapres betul-betul berkomitmen dengan BP3OKP, dan PCC konsisten dalam menyiapkan data serta sumber daya manusia, pembangunan di Papua akan lebih maju. “Kalau itu terwujud, saya sangat yakin pembangunan Papua akan lebih maju. Yang terpenting semua pihak dilibatkan,” katanya. (*)