Wamena, Jubi – Bank Mandiri Cabang Wamena mendistribusikan 300 pasang sepatu dan atribut sekolah di beberapa SD yang ada di pingiran kota Wamena, termasuk tiga kabupaten yang berdekatan dengan Kabupaten Jayawijaya, di antaranya Mamberamo Tengah, Tolikara, dan Lanny Jaya.
Kepala Cabang Bank Mandiri Wamena, Orpa Jitmau, sekaligus koordinator lapangan turut hadir mengawal langsung pendistribusian 300 pasang sepatu, seragam dan atribut sekolah, termasuk bola kaki.
Orpa Jitmau mengatakan total bantuan yang diberikan oleh program Bank Mandiri Pusat untuk region 12 wilayah Papua sejumlah 1.800 pasang sepatu. Wilayah Wamena mendapatkan alokasi 300 pasang sepatu.
“Sementara untuk seragam, atribut sekolah, dan bola kaki adalah hasil iuran dari teman-teman di kantor, seluruh staf dan karyawan Bank Mandiri Cabang Wamena. Dana yang terkumpul sekitar Rp20 juta. Kami belikan seragam sekolah, buku dan alat tulis, serta alat peraga termasuk bola kaki. Bantuan ini kami distribusikan langsung ke sekolah-sekolah yang membutuhkan. Kami fokus di beberapa sekolah yang ada di pingiran kota Wamena, termasuk tiga kabupaten [yang berbatasan dengan Jayawijaya] di antaranya Mamberamo Tengah, Tolikara, dan Lanny Jaya,” kata Orpa, Jumat (26/8/2022).
Lebih jauh Orpa mengatakan bantuan ini akan diberikan langsung ke kebeberapa sekolah yang selama ini praktis belum banyak tersentuh bantuan.
Salah satu sekolah yang mendapat bantuan dari Bank Mandiri adalah SD Negeri Niniki Piramid.
Sebelumnya pihaknya telah mendapatkan informasi dari Kepala SD Negeri Niniki Piramid, Edice Betty Tabuni, terkait kondisi murid dan sekolah itu dan tim dari Bank Mandiri Cabang Wamena meninjau langsung ke sekolah tersebut.
“Ternyata apa yang disampaikan itu benar. Hari ini [Jumat, 26 Agutus 2022] kami menyalurkan sebanyak 60 pasang sepatu, seragam sekolah, buku dan alat tulis, serta alat peraga termasuk bola kaki,” kata Orpa.
Tim Bank Mandiri Wamena juga mendistribusikan bantuan ke SD Napua, SD Honelama, dan SD YPPK Santo Don Basco Pugima.
“Sementara yang belum nanti akan dijadwalkan lagi untuk distribusinya,” imbuhnya.
Orpa sangat menyayangkan banyak anak yang memiliki minat dan kemauan besar untuk bersekolah tetapi minimnya sarana dan prasarana sekolah termasuk kekurangan tenaga mengajar atau guru tetap sehingga banyak anak yang tidak bisa bersekolah. Mereka lebih banyak membantu orang tua bekerja di kebun.
Ia mencontohkan, SD Negeri Niniki Piramid sempat vakum beberapa tahun karena kekosongan tenaga pengajar dan minimnya sarana prasarana sekolah. Sekolah ini kemudian diaktifkan lagi pada tahun 2017 hingga sekarang.
“Anak-anak ini adalah bagian dari aset bangsa dan aset daerah untuk beberapa tahun yang akan dating. Saya berharap kepada pemerintah khususnya Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya agar lebih memperhatikan sekolah-sekolah yang ada di pingiran kota Wamena,” tuturnya.
Orpa Jitmau menambahkan pendistribusian bantuan selanjutnya ke Panti Asuhan Izinmo di Distrik Muliama.
Sementara, Kepala SD Negeri Niniki Piramid, Edice Betty Tabuni, mengatakan ia turut bersyukur atas bantuan sepatu, seragam, dan atribut sekolah yang diterima anak didiknya.
Ia berharap anak-anak akan lebih bersemangat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan bantuan tersebut, dimana selama ini mereka belajar dalam keterbatasan fasilitas. (*)