Sentani, Jubi – Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kabupaten Jayapura, Khairul Lie mengatakan, stok obat malaria di Kabupaten Jayapura sudah mulai menipis, sehingga warga diminta untuk mengantisipasinya dengan mengonsumsi obat atau pil kina.
Stok obat malaria, kata Khairul, di sejumlah Puskesmas memang masih tersedia namun dengan stok terbatas.
“Sementara kita sedang menunggu pengiriman obat malaria dari pusat, harus menunggu karena proses pengirimannya dari luar Indonesia,” ujar Khairul saat ditemui di Sentani, Selasa (19/7/2022).
Dikatakan, kekurangan stok obat malaria tidak hanya terjadi di Kabupaten Jayapura, tetapi seluruh Indonesia. Kementerian Kesehatan RI memastikan dalam bulan ini stok obat malaria akan terpenuhi kembali di seluruh Indonesia.
“Biasanya, ketika stok mulai menipis, ada stok obat yang didistribusi kembali. Semoga dalam waktu dekat ini sudah tersedia,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa menghadapi Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) di Kabupaten Jayapura, masyarakat di kampung-kampung yang ditetapkan sebagai penerima tamu, undangan, serta peserta kongres dipastikan sehat dan tidak terindikasi malaria.
“Sebagian masyarakat kita memang sudah terbiasa, tetapi pencegahan serta pengobatan wajib dilakukan,” katanya.
Sementara itu, Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw menjelaskan bahwa ketersediaan obat di setiap Puskesmas di Kabupaten Jayapura termasuk Pustu dan pos-pos layanan kesehatan wajib ada.
Menurutnya, Dana Otsus di Papua lebih besar diberikan pada bidang pendidikan dan kesehatan. Kabupaten Jayapura melalui Alokasi Dana Kampung (ADK) untuk pos atau bidang kesehatan diberikan porsi 25 persen dari total ADK yang diterima oleh pemerintah kampung.
“Stok obat harus tersedia, apalagi menjelang pelaksanaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara pada Oktober mendatang. Ada dampak lain dengan situasi serta cuaca dan tempat yang baru bagi para peserta kongres,” ujar Bupati Awoitauw. (*)
Discussion about this post