Manokwari, Jubi – Puluhan orang tua mendatangi SMAN 2 Manokwari, yang berada di Kelurahan Wosi, Distrik Manokwari Barat. Mereka menuntut pihak sekolah untuk menerima anak-anak mereka yang baru lulus SMP. Mereka mengaku tinggal dekat sekolah.
Aksi dilakukan sejak pukul 09.00 Waktu Papua, dengan meletakkan ranting pohon sebagai palang di depan pintu utama SMAN 2 Manokwari.
Yuliana Orocomna, salah satu orang tua mengaku kesal dengan pihak sekolah, karena harusnya memprioritaskan anak-anak yang tinggal dekat sekolah. Namun ketika putrinya mendaftar online, link sekolah sudah tidak bisa dibuka.
“Dorang harus perhatikan anak-anak kita karena kita tinggal dekat sekolah,” kata Yuliana, warga Kampung Baru.
“Kenapa terima orang jauh sedangkan kita punya anak yang dekat ini tidak diterima,” ucapnya.
Nelly Latuni mengatakan anaknya sudah terima ijazah saat mendaftar di SMK dan SMAN 1 tapi ditolak karena menurut pihak SMK, sekolah terdekat di sana yaitu SMAN 2 Manokwari.
“Kitorang daftar di SMK dan SMAN 1, tapi pihak sekolah menolak mereka tanya kenapa tidak daftar di SMAN di Wosi. Saat kami daftar di sini, malah sudah tutup,” ucapnya.
Aksi orang tua ini untuk kali kedua setelah Selasa pekan kemarin mereka juga mendatangi sekolah itu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMA Negeri 2 Manokwari, pihak sekolah dalam papan informasi menyebut bahwa daya tampung murid baru 288 siswa. Proses seleksi menggunakan skema 70 persen orang asli Papua (OAP) dan 30 persen non-OAP. Jalur Afirmasi 15 persen, jalur Prestasi 30 persen, dan jalur perpindahan 5 persen.
Hingga kini, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat, Barnabas Dowansiba, belum menjawab konfirmasi Jubi terkait aksi puluhan orang tua yang mendatangi SMA Negeri 2 Manokwari. (*)
Discussion about this post