Jayapura, Jubi – Persiapan menuju Pekan Paralimpiade Pelajar Provinsi (Peparpeprov) Papua berjalan lancar. Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Papua sebagai penyelenggara mengklaim saat ini progres kesiapan panitia dan peralatan lomba sudah dalam siap 100 persen.
Diungkapkan Ketua Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Abdul Hamid, persiapan menuju iven Peparpeprov sudah matang. Melibatkan sekitar 120 peserta pada dua cabang olahraga yang diperlombakan, yakni para atletik dan para renang.
“Jumlah peserta yang kami terima ada sekitar 120 atlet. Tentunya persiapan kami dari Disorda sudah berjalan lancar, di mana peralatan yang dipergunakan dalam perlombaan nantinya baik atletik dan renang memang 100 persen posisinya ada di sini. Peralatan yang dipergunakan tentunya yang berstandar difabel. Artinya bahwa peralatan tersebut digunakan saat Peparnas XVI lalu, sehingga peralatan tersebut masih dalam kondisi baik,” kata Abdul kepada wartawan di Venue Akuatik, Kampung Harapan, Sentani, Selasa (21/6/22).
Pelaksanaan Peparpeprov hanya akan digelar selama sehari, yakni tanggal 23 Juni, atau berkurang dari agenda awal. Pada Rabu (22/6/22) besok, akan dimulai dengan gladi resik dan tes iven dari para atlet.
“Secara jadwal, tanggal 22 besok panitia akan menggelar gladi resik dan secara bersamaan juga akan tes iven dari para atlet. Di samping itu juga akan ada acara pembukaan, sehingga kesiapan panitia sampai saat ini bisa dikatakan sudah mencapai 100 persen tinggal beberapa detail yang perlu dilengkapi,” ujarnya.
Untuk perangkat pertandingan, ia membeberkan pada cabor para atletik melibatkan SDM sebanyak 34 orang, dan para renang berjumlah 24 orang.
“Tentunya dengan pengalaman panitia dari Disorda kami berharap schedule-nya tetap sesuai. Dan dengan jumlah atlet yang ada kami rasa tidak perlu berhari-hari. Untuk kesiapan panitia berdasarkan jumlah peserta yang ada. Satu hari pelaksanaan saja, panitia semua sudah siap dan atlet sudah siap juga,” ungkapnya.
Ketua Umum National Paralympic Committee (NPC) Papua, H. Jaya Kusuma memberikan apresiasi kepada Pemerintah Papua. Karena menurutnya, dengan adanya iven tersebut menandakan era kebangkitan atlet-atlet penyandang disabilitas Papua.
Meskipun terkesan mendadak, namun Jaya Kusuma berterima kasih kepada Pemerintah Papua yang melalui Disorda telah mengagendakan program olahraga untuk menjadi wadah penjaringan dan pembinaan atlet-atlet muda.
“Memang kita akui bahwa ini serba mendadak, tapi yang perlu kita syukuri bahwa kebangkitan atlet penyandang disabilitas di Papua sudah mulai nampak, karena program sudah dibuat oleh pemerintah untuk menampilkan atlet-atlet kita. Meskipun masih ada kekurangan dan keterbatasan anggaran,” kata Jaya Kusuma.
“Saya bangga karena ini suatu pertanda era kebangkitan atlet disabilitas NPC Papua. Karena Pemerintah sudah memberikan bentuk perhatian dengan menggelar iven pertama kali di Papua. Tinggal kedepannya kita bisa kolaborasi dan berjalan bersama,” . (*)
Discussion about this post