Manokwari, Jubi – Bupati Manokwari, Hermus Indou, mengatakan untuk membangun pasar khusus untuk mama Papua, pedagang asli Papua, butuh kajian mendalam.
“Untuk memisahkan orang Papua dengan orang lain itu tidak semudah membalik telapak tangan,” kata Bupati Hermus Indou, saat meninjau lokasi kebakaran Pasar Wosi, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Jumat (13/5/2022).
Lebih jauh Bupati Indou mengatakan harus ada penyatuan, tidak boleh pisahkan mama-mama Papua dengan pedagang yang lain. Semua ada dalam satu pasar tapi yang diatur adalah harga.
“Kalau harga itu sama ya sama, jangan ada yang tinggi ada yang rendah begitu,” katanya.
Ia mengakui pasar mama Papua yang telah dibangun oleh pendahulunya, Almarhum Bupati Demas Paulus Mandacan, hingga saat ini tidak berfungsi.
“Lihat Pasar Sanggeng itu, ketika dibangun kembali pasar itu tidak berfungsi,” ucapnya
Saat meninjau bekas kebakaran di Pasar Wosi, Bupati Indou juga mengelilingi pasar tersebut sembari memberi peringatan bagi para pedagang soal penertiban bangunan kumuh.
Disela tinjauan tersebut, seorang mama pedagang asli Papua menghampiri orang nomor satu di Manokwari itu sambil mengeluh soal kesenjangan para pedagang asli Papua dan non-Papua di Pasar Wosi.
“Bapak Bupati kitorang ingin dipisahkan dari pedagang lain. Bapak lihat sendiri kondisi kami berjualan di bawah sedangkan pedagang lain berjualan di lapak yang tersedia,” kata mama Papua, seorang pedagang sayur mayur di Pasar Wosi, kala Bupati Indou berteduh di sudut salah satu toko setelah berkeliling Pasar Wosi.
Ia terus menyampaikan keluhannya di tengah Bupati Hermus Indou dikerumuni para staf dan asisten di sudut depan pasar ikan.
“Mereka kasih turun harga, kita jual sayur Rp5 ribu, mereka jual Rp3 ribu. Mereka jual matikan kitorang punya, akhirnya kitorang punya jualan tidak laku,” tuturnya
Tidak hanya itu, Mama Papua tersebut lalu mengeluh harga barang di pasar yang begitu mahal.
“Barang-barang di dalam itu semua sudah mahal. Baru kitorang punya jualan tra laku,” ucapnya.
Bupati Hermus Indou menyebut akan ada penyeragaman harga di Pasar Wosi.
“Ditetapkan untuk kangkung kah sayur apa, tidak ada yang tinggi tidak ada yang rendah,” timpal Bupati Indou menanggapi keluhan pedagang itu.
“Yang jual tidak sesuai dengan harga yang ditetapkan oleh pemerintah, dikasih sanksi,” ucapnya.
Sekretaris Dinas Perindakop Manokwari, Herman Y Rona, mengatakan soal pengendalian harga di Pasar Wosi akan dilakukan setelah pemerintah membangun pasar darurat untuk para korban kebakaran.
“Setelah pasar darurat dibangun itu mungkin prioritas kami untuk melakukan pengendalian harga,” ujarnya.(*)
Discussion about this post