Jayapura, Jubi – Asosiasi Wartawan Papua atau AWP menggelar Pelatihan Pengelolaan Media Online tingkat pimpinan Media se-Tanah Papua di Kota Jayapura, Provinsi Papua berlangsung pada Senin sampai dengan Rabu (25-27/3/2024).
Ketua Panitia, Kristian Ansaka mengatakan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas media online di Tanah Papua, baik medianya maupun sumber daya manusianya.
“Bagaimana teman-teman ini memiliki akses untuk bisa menghidupi dirinya sendiri,” ujarnya kepada Jubi sela-sela waktu makan siang di Jayapura, Senin (25/3/2024).
Menurutnya, dalam perjalanan Pers di Tanah Papua, jurnalis orang asli Papua (OAP) cenderung tersingkirkan. Dengan adanya AWP ini diharapkan menjadi rumah bersama.
“[Sebagai] wadah kebangkitan teman-teman jurnalis OAP, tapi dalam koridor NKRI. Jurnalis Papua bukan separatis,” katanya.
Adapun materi pelatihan Media online terdiri enam poin. Pertama, standar perusahaan Pers, etika jurnalistik, dan empat kuadran Media yang disampaikan oleh Dewan Pers, Atmaji Sapto Anggoro.
Kedua, pentingnya Pers memahami legalitas hukum yang akan disampaikan oleh Kakanwil Hukum dan HAM Provinsi Papua. Ketiga, manajemen perusahaan Media yang akan disampaikan oleh PT. Media Jubi Papua.
Keempat, Papua setelah Otsus Jilid II, apa yang diharapkan peran media yang akan disampaikan oleh BP3OKP. Kelima, memahami PT.Freeport Indonesia dari sudut pandang yang berbeda yang akan disampaikan oleh pimpinan PT. Freeport Indonesia. Terakhir, pers dan hubungannya dengan bisnis yang akan disampaikan oleh Kadin Papua.
Kegiatan yang diikuti 40 peserta jurnalis se-Tanah ini dibuka oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Sumber Daya Manusia, Elsye P Rumbekwan mewakili Penjabat Gubernur Papua, M Ridwan Rumasukun bersama Ketua AWP Elisa Sekenyap, Anggota Dewan Pers, Atmaji Sapto Anggoro, perwakilan PT. Freeport Indonesia dan PT. Media Jubi Papua.
Rumbekwan berpesan kepada wartawan atau peserta yang hadir mengikuti kegiatan dengan baik agar menjadi wartawan yang hebat.
“[Wartawan] menjadi corong masyarakat dan pemerintah yang hebat untuk membantu menyampaikan informasi penting dan mengajak masyarakat terlibat aktif di dalam pembangunan juga [dapat] mengubah kebiasaan-kebiasaan buruk masyarakat menjadi lebih baik,” katanya. (*)
Discussion about this post