Jayapura, Jubi – Di tengah mogok kerja dokter spesialis tiga rumah sakit pemerintah di Kota Jayapura, sebagian dokter spesialis kembali bekerja melayani pasien di Poliklinik Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Jayapura, Kota Jayapura, pada Senin (4/9/2023). Sejumlah dokter spesialis juga tetap melayani pasien di Instalasi Gawat Darurat RSUD Jayapura.
Sebelumnya, para dokter spesialis dan subspesialis RSUD Jayapura mengikuti mogok kerja melayani pasien poliklinik rumah sakit itu untuk menuntut Pemerintah Provinsi Papua membayar penuh Tambahan Penghasilan Pegawai atau TPP mereka. Mogok kerja yang melibatkan para dokter RSUD Jayapura, RSUD Abepura, dan Rumah Sakit Jiwa Daerah Abepura itu dilakukan sejak Kamis (31/8/2023).
Salah satu pasien yang tengah menjalani cek darah di Poliklinik RSUD Jayapura, Edi Wosiri mengaku pada Senin ia telah bertemu dokter spesialis yang menangani penyakitnya. “Kalau beberapa hari lalu tidak ada, tapi sekarang sudah mulai pelayanan dengan baik,” ujarnya.
Petugas yang ditemui di poliklinik rumah sakit itu pada Senin juga menyatakan sebagian dokter spesialis telah kembali bekerja melayani pasien Poliklinik RSUD Jayapura. Akan tetapi, belum semua dokter spesialis telah kembali masuk dan melayani pasien di sana.
Klinik Anak di rumah sakit itu misalnya, telah dibuka sejak pukul 08.00 WP. Akan tetapi, hingga pukul 10.00 WP, belum ada dokter spesialis yang datang dan menemui pasien.
Salah satu pengantar pasien, Sinta Giyai menyatakan ia datang ke RSUD Jayapura untuk mengantar anaknya kontrol karena sakit demam. Sebelumnya, ia telah datang ke Klinik Anak RSUD Jayapura, namun tidak bertemu dokter spesialis anak. Ia diminta kembali pada ke sana pada Senin pukul 08.00 WP.
“Kemarin dokter [umum] janji jam 08.00 WP sudah ada [dokter spesialis anak], tapi sampai sekarang kami masih tunggu dokter. Dalam ruangan sudah ada pasien, tapi dokter [spesialis anak] belum datang, padahal su mau jam 10.00 WP,” ujarnya.
Ode, salah satu pasien yang tengah menjalani fisioterapi di Poliklinik RSUD Jayapura juga mengaku pada Senin pagi ia belum bertemu dokter spesialis. Pada Jumat (1/9/2023), ia juga telah datang ke poliklinik itu, namun tidak bisa menjalani terapi pemulihan kaki dan tangannya karena dokter spesialis tidak datang.
“Saya sudah datang ke sini dua hari lalu, sampai hari ini juga belum ada dokter. Jadi saya tunggu saja, kalau tidak ada dokter saya pulang, [dan] besok baru balik lagi,” ujar Ode. (*)