Jayapura, Jubi – Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Jayapura di Kota Jayapura, Provinsi Papua, pada Selasa (5/12/2023) berhasil melakukan operasi pengangkatan tumor mioma uteri seberat 5,6 kilogram dari seorang perempuan asal Kabupaten Keerom. Dr dr Hermanus Suhartono SpOG SubspFER selaku dokter yang memimpin operasi itu mengatakan operasi pengangkatan tumor pasien berinisial HT (52) berlangsung 2 jam.
“Ini sebenarnya kasus langka dan sulit operasinya. Puji Tuhan, kami berhasil mengangkat miom seberat 5,67 kilogram dari rahim pasien. Pasien itu setahun lalu sudah pernah operasi, tetapi miomnya timbul lagi sebesar kira-kira 30 x 20 sentimeter,” kata Suhartono di Kota Jayapura, Selasa.
Menurut Suhartono, pada kasus itu terdapat perlekatan hebat usus, omentum, dan dinding samping perut kiri dan kanan. Oleh karena itu, pihaknya melakukan tindakan adhesiolisis atau melepaskan perlekatan secara hati-hati.
Operasi pengangkatan tumor dilanjutkan dengan mengangkat uterus miomatosus secara utuh, mengontrol perdarahan, dan melakuan penjahitan dinding perut lapis demi lapis.
“Kasus miom pada wanita hampir 5 sampai dengan 10 persen ada. Jadi harus selalu dilakukan pemeriksaan untuk deteksi lebih dini, jangan sampai sudah besar, tunggu nyeri, susah buang air besar baru ke rumah sakit,” ujarnya.
Suhartono yang juga menjabat Direktur Pusat Pelatihan Laparaskopi Indonesia Timur itu menambahkan RSUD Jayapura memiliki banyak layanan keunggulan. Hanya saja, masyarakat Papua selama ini lebih banyak mengetahui hal-hal negatif, dibandingkan memanfaatkan keunggulan itu untuk kesembuhannya.
“Kami berterima kasih kepada Direktur dan manajemen RSUD Jayapura atas dukungan fasilitas untuk mendukung kami melakukan operasi itu, sekalipun di tengah kekurangan dana,” katanya.
Direktur RSUD Jayapura Aloysius Giyai mengatakan di tengah keterbatasan dana pihaknya akan terus melakukan efisiensi anggaran. Efisiensi itu akan dilakukan dengan menetapkan skala prioritas pelayanan, termasuk operasi pasien dengan kasus berat dan langka, seperti operasi pengangkatan tumor mioma uteri.
“Kami terus berusaha tampil sebagai rumah sakit rujukan tertinggi, sesuai harapan masyarakat dan negara. Operasi hari ini membuktikan bahwa kami bisa melakukan operasi besar, sehingga pasien tidak perlu lagi dirujuk ke luar Papua,” kata Giyai. (*)