Jayapura, Jubi – Banyak peminat pelatihan yang mendaftar di Balai Latihan Kerja Industri atau BLKI Provinsi Papua tetapi kuota terbatas. Peminat dari tahun ke tahun terus meningkat sehingga terpaksa pihak BLKI harus membatasinya.
Hal ini dikatakan Kepala Seksi Hubungan Kerja Sama dan Pemasaran BLKI Provinsi Papua M. Nadjib kepada jubi.id, Jumat (8/9/2023) siang.
“Peminat pelatihan BLKI pada tahun 2021-2022 per tahunnya berjumlah 700 pendaftar, melihat hal itu pihak BLKI memutuskan untuk membatasi penerimaan. Pembatasan tersebut dilakukan karena per kejuruan hanya 16 peserta.Sehingga di tahun 2023 sebanyak ada 400 yang mendaftar.,”katanya.
Dia menambahkan pelatihan BLKI 2021-2023 hanya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“BLKI Provinsi Papua melakukan dua model pelatihan yaitu pelatihan non boarding dan pelatihan Mobile Training Unit (MTU),”katanya.
Dikatakan pelatihan non boarding merupakan pelatihan yang dilaksanakan di lingkungan BLKI, sedangkan MTU pelatihan yang dilaksanakan di lingkungan masyarakat sesuai dengan permintaan masyarakat.
“BLKI memiliki 12 kejuaran tetapi yang paling banyak diminati masyarakat ada lima yaitu Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) khususnya basic office,las,instalasi listrik, perhotelan, dan bisnis manajemen,”katanya.
Dia mengatakan pada 2023 ini BLKI Provinsi Papua bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jayawijaya, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Puncak Jaya, dan Dinas Tenaga Kerja Yahukimo.
Kepala seksi hubungan kerja sama dan pemasaran M. Nadjib mengatakan tidak mendapat dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), hanya dana APBN BLK Sorong.
“BLKI [Provinsi Papua] ini adalah binaan Sorong,” kata M.Nadjib seraya menambahkan selain BLKI Provinsi Papua, binaan Dorong lainnya adalah Keerom, Fak-fak, Merauke, dan Biak.(CR-2)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!