Jayapura, Jubi – Open Pit atau tambang terbuka di Grassberg PT Freeport Indonesia ditutup pada 2019 lalu. Grasberg atau dalam bahasa Amungme sendiri disebut Tenogome atau gunung berumput, ditemukan cadangannya pada 1988 dan mulai ditambang 1991. Praktis open mining berakhir dan tambang bawah (under ground mining) mulai berlangsung pada 2020.
“ Sejak 2019 open pit Grassberg ditutup dimulailah dengan melakukan reklamasi dari areal Grassberg sampai juga ke dataran rendah,”kata Claus Wamafma, Director dan Executive Vice President Sustainable Development PT Freport Indonesia dalam jumpa pers di sela sela Konvensi Nasional Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia atau AIHII XV Jayapura, Rabu (9/10/2024).
Dia menambahkan pihak PT Freeport Indonesia akan melakukan reklamasi hingga 10.000 hektar bukan saja di Mimika, bahkan sampai pula ke Jayapura.
“Bukan hanya di Jayapura saja tempat lain di mana dibutuhkan reklamasi dan revitalisasi, “tambah alumni jurusan Teknik Menejemen Industri dari Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.
Adapun soal pasca tambang, menurut dia juga telah disiapkan PT Freeport Indonesia dan sudah disetujui oleh pemerintah. “Kita telah siapkan untuk post mining termasuk pula pentahapan dengan pendanaannya itu secara teknis. Sedangkan terkait dengan pemerintahan di Kabupaten Mimika itu ada sebanyak 9 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) masih didapat dari operasi dan afliasi pertambangan dan ini memang menjadi tantangan,”kata Wamafma seraya menambahkan, program-program social di Mimika jelas berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Mimika.
“Semua itu sudah banyak dilakukan pertanian misalnya ada ratusan hektar yang bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Mimika daerah pesisir dan Barat Mimika. Selain itu program Kakao atau Coklat, “katanya.
“Memang kalau kita bandingkan dengan lima tahun lalu di Mimika PDRB di sana kira-kira 90 persen, sekarang sudah 79 persen. Ini artinya sudah ada industri lain sudah mulai bertumbuh industri jasa dan ini mungkin secara gradual (berangsur angsur) akan lepas dari ketergantungan terhadap industri tambang. Apakah akan cepat ini semua butuh kerja sama dengan pemerintah,”tambahnya.
Mengutip mimikakab.bps.go.id melaporkan perekonomian Kabupaten Mimika berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2021 mencapai Rp 95,23 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 69,62 triliun.
“Ekonomi Kabupaten Mimika pada 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 36,78 persen (y-0n-y). Dari sisi produksi, pertumbuhan terbesar terjadi pada lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebesar 44,14 persen. Komponen penyumbang PDRB Lapangan usaha yang terbesar ada pada Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar 86 persen,”demikian dikutip jubi.id dari mimikakab.bps.go.id.
Sebenarnya rencana pasca tambang di PT Freeport Indonesia pernah pula ditanggapi oleh mantan Vice President Environmental Affairs PT Freeport, Bruce E Marsh PE , kepada jurnalis Jubi.
“ Menanggapi pertanyaan anda tentang rencana PT Freeport Indonesia pasca operasi tambang, perlu saya (Bruce E Marsh) sampaikan sampai saat ini Freeport sedang mempersiapkan sebuah rencana penutupan tambang (Mine Closure Plan) yang akan melihat dan membahas dampak dampak Lingkungan dan dampak dampak sosial untuk memastikan bahwa setelah operasi tambang selesai tidak akan ada masalah lingkungan dan sosial yang ditinggalkan Freeport termasuk permasalahan “kota hantu “ (Ghost Town),” kata dia. (*)