Jayapura, Jubi – Lapangan terbang di Distrik Panggema, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan dilaporkan tertimbun material longsor sejak 26 September 2023. Hingga kini belum dapat dilakukan pembersihan.
Seorang warga sekitar Ones Webi yang juga sebagai ketua penanggulangan bencana longsor lapangan terbang Misionaris Panggema dalam laporannya yang diterima Jubi, Senin (2/10/2023) menyebut kejadian terjadi setelah hujan deras sejak pagi hingga malam pada 25 September 2023 mengakibatkan tanah longsor.
“Longsor menutup lapangan terbang hingga sekitar 80-90 meter dari atas tebing, bukan hanya tanah tetapi juga batu-batu besar, sehingga sulit dibersihkan secara manual,” kata Ones Webi.
Untuk itu masyarakat meminta dukungan pemerintah daerah untuk membersihan sisa material longsor yang masih menutup lapangan terbang, dengan mengerahkan alat berat.
“Masyarakat yang membersihkan material longsor kesulitan karena hanya gunakan alat seadanya,” katanya.
Meski disampaikan dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa hanya rumah warga yang terkena longsor, namun hal itu cukup mengganggu kebutuhan masyarakat, misalnya bahan makanan yang biasanya dipasok oleh pesawat berbadan kecil.
Apalagi katanya, direncanakan di bulan ini akan dilakukan peresmian Gereja di daerah tersebut, namun longsor masih menutup lapangan terbang, sehingga sulit untuk mengakses para jemaat yang akan mengikuti peresmian tersebut.
“Peresmian tersebut waktunya sudah ditentukan Bupati Yahukimo sendiri, tetapi pemerintah tidak serius untuk bagian ini berarti bisa juga ditunda karena lapter masih tertutup,” katanya.
Untuk itu besar harapan masyarakat di distrik Panggema adanya bantuan pemerintah daerah, karena lapangan terbang itu milik misionaris.
“Peresmian Gereja ini bisa berjalan baik ketika lapangan selesai dalam waktu seminggu. Sebab setelah itu minggu berikutnya akan dilakukan persiapan dan kesiapan peresmian Gereja induk wilayah Siwi Ponteng di Panggema,” katanya. (*)