Jayapura, Jubi – Belum ada penyalahgunaan Quick Response Code Indonesia Standar atau disingkat QRIS di Papua. Hal ini dikatakan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Juli Budi Winantya dalam konferensi pers dan buka puasa bersama dengan awak media di Kota Jayapura, Selasa (18/4/2023).
“Meskipun belum ada penyalahgunaan QRIS di Papua tetapi kita harus terus melakukan edukasi dan pengetahuan kepada masyarakat agar tetap menggunakan QRIS karena pembayaran di masa depan sudah digitalisasi karena memudahkan dan aman, nyaman,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua itu.
Dia menambahkan agar masyarakat lebih berhati-hati sebelum melakukan transaksi sebelum melakukan transaksi dengan QRIS harus memperhatikan nama merchant dan kesesuaian jenis transaksi yang akan dilakukan.
Menanggapi salah satu jurnalis yang mengatakan sejak mengalami kendala dalam transaksi dengan QRIS memutuskan tidak lagi mau menggunakan QRIS di Papua. Namun Kepala Perwakilan Bank Indonesia menjawab untuk tetap menggunakan QRIS karena lebih aman dan nyaman.
“Apalagi ke depan semua transaksi sudah digital melalui penggunaan QRIS.”
Oleh karena itu lanjut dia semua pihak harus terlibat dalam memberikan edukasi dan sosialisasi QRIS.
Bank Indonesia mengimbau untuk selalu memperhatikan informasi yang ada di dalam scan QRIS sebelum menyetujui transaksi. Hal ini bisa dilihat dari kesesuaian tujuan transaksi.
“Misalnya ingin berdonasi di Masjid An Nur, tapi di sistem QRIS nama yang tertera adalah Restorasi Masjid, tentunya ini salah dan terindikasi penyalahgunaan.” (*)