Jayapura, Jubi – Polisi akan melakukan penyelidikan lebih lanjut guna mengetahui siapa dalang di balik demontrasi penolakan Otonomi Khusus dan pemekaran Papua yang dimobilisasi Petisi Rakyat Papua di sejumlah kota pada Selasa (10/5/2022). Hal itu Kepala Kepolisian Resor Kota Jayapura, Kombes Gustav Urbinas di Kota Jayapura, Selasa.
Urbinas menyatakan penyelidikan lebih lanjut untuk mencari dalang demonstrasi yang dimobilisasi Petisi Rakyat Papua itu akan melibatkan Kepolisian Resor Kota (Polresta) Jayapura dan Kepolisian Daerah (Polda Papua). “Kami akan lakukan penyilidikan lebih lanjut, tentu dengan melibatkan Polda Papua,” kata Urbinas.
Menurut Urbinas, pihaknya belum bisa memastikan siapa yang membiayai demonstrasi tersebut. Ia menyatakan mengkoordinasi ratusan orang untuk memobilisasi demonstrasi secara serentak pasti membutuhkan dukungan dana.
“Mungkin ada yang mendukung dan lain-lain, tapi kami belum bisa menyampaikan itu. Kami akan selidiki lebih lanjut,” ujarnya.
Sebelumnya, polisi membubarkan paksa massa demonstrasi menolak Otsus Papua dan pemekaran Papua di Expo Waena, Kota Jayapura, menggunakan tembakan gas air mata dan water canon. Sebelum pembubaran paksa itu, Kepala Kepolisian Sektor Kota Heram, AKP Frengky Rumbiak meminta demonstran membubarkan diri, dengan alasan demonstrasi yang akan mendatangi Kantor DPR Papua itu tidak berizin.
“Kalian dikasih waktu 10 menit untuk membubarkan diri. Adik-adik lebih baik kembali pulang ke asrama. Aksi kalian hari tidak ada izin,” kata Rumbiak kepada massa.
Demonstran akhirnya kocar-kacir terkena semprotan water canon dan gas air mata. Pembubaran paksa itu diprotes sejumlah pihak, karena demonstrasi Petisi Rakyat Papua pada Selasa berlangsung secara damai. “Kami hadir di sini untuk menyampaikan aspirasi rakyat Papua Otsus Papua dan Daerah Otonom Baru,” ujar salah satu perwakilan massa yang menyampaikan aspirasi. (*)
Discussion about this post