Jayapura, Jubi – Sales Branch Manager PT Pertamina (persero) Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua, Andi Reza Ramadhan mengatakan, antrean kendaraan jenis truk dua pekan terakhir di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) di Kota Jayapura akibat kepanikan warga.
“Padahal stok selalu aman. Setiap malam kami menyalurkan 8-10 ton di SPBU. Ada lima SPBU yang menyalurkan solar,” ujar Andi saat mengikuti rapat koordinasi dalam rangka menjaga ketersediaan stok bahan pokok dan stabilitas harga pada bulan puasa Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah/2022 Masehi di Kantor Wali Kota Jayapura, Selasa (5/4/2022).
Dikatakan Andi, penyaluran Bahan Bakar Minyak atau BBM jenis solar pada Januari-Februari 2022 tidak ada antrean, namun terjadi antrean di bulan Maret 2022, karena warga mendengar informasi atau pemberitaan dari Jawa terkait kelangkaan solar.
“Berdasarkan pantauan kami di lapangan, kami menemukan ada penambahan pengisian di sejumlah lokasi [penambahan kendaraan tujuan Wamena] di angka 27 persen. Peningkatan 3-5 persen BBM di SPBU kami sudah antisipasi dengan selalu memenuhu kebutuhan BBM,” ujar Andi.
Dikatakan Andi, satu pekan terakhir sudah tidak terlihat antrean kendaraan di SPBU, berbeda dengan tiga pekan sebelumnya yang mencapai belasan truk yang sedang mengantre untuk mendapatkan solar.
“Masyarakat tidak perlu khawatir adanya kekosongan stok baik solar, pertalite, pertamax. Stok saat ini hanya sampai enam hari ke depan [1 hari 800 kilo liter] atau 4800 kilo liter. Kami juga memiliki suplai poin di Biak sehingga 2-3 hari mendistribusikan untuk menambah ketahanan di depot Jayapura,” ujar Andi.
Dikatakan Andi, Pertamina memastikan selama Ramadan hingga lebaran 2022 penyaluran BBM tidak ada kendala sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terutama yang ingin melakukan silaturahmi ke kerabat dan saudara saat Idulfitri.
“Kami hanya mengantisipasi kendala cuaca, dan semoga sampai menjelang lebaran suplai BBM di SPBU selalu tersedia. Pertalite ketahanan stok sampai 12 hari ke depan,” ujar Andi.
Andi menambahkan BBM jenis pertamax sudah dilakukan penyesuaian harga sesuai dengan harga minyak dunia sejak 1 April 2022 mejadi Rp12.750. Namun, diakui pada prinsipnya harga Pertamina masih jauh dari harga keekonomian, namun BBM seperti Shell sudah diangka Rp16 ribu per liter.
Wakil Wali Kota Jayapura, Rustan Saru mengatakan, tetap dilakukan pengawasan karena masih terlihat antrean di SPBU meski tidak sepanjang tiga pekan terakhir.
“Harus diawasi jangan sampai satu truk mengisi BBM berjam-jam. Ini patut dicurigai bisa jadi tangki kendaraan sudah diubah agar daya tampungnya banyak. Hal ini tentu saja merugikan masyarakat yang lain,” ujar Rustan. (*)
Discussion about this post