Jayapura, Jubi – Tim Pemantau Inflasi Daerah atau TPID Kota Jayapura melakukan sidak di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk memastikan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar, Senin (18/7/2022).
“Sidak di SPBU dan SPBU nelayan, yaitu SPBU Entrop, SPBU nelayan di Dok V bawah, dan di SPBU nelayan di PPI Hamadi,” ujar Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey.
Pekey yang memimpin sidak tersebut mengatakan ketersediaan BBM tersebut sangat penting, mengingat antrean kendaraan yang menggunakan solar dan nelayan mulai terjadi kelangkaan.
“Untuk memastikan dan melindungi masyarakat terutama dalam ketersediaan dan kemampuan sehingga tidak terjadi kesenjangan tapi ada keseimbangan,” ujar Pekey.
Hadir dalam sidak BUMN, BUMD, Polda Papua, dan pimpinan OPD, dijelaskannya, menjaga keseimbangan, kesetesediaan, kemampuan atau daya beli, dan kestabilan sembako supaya tidak terjadi inflasi merupakan tanggung jawab TPID Kota Jayapura.
“Masalah bukan harga tapi teknis pengaturan sehingga terjadi kelangkaan. Apalagi terjadi antrean di jalan sehingga mengganggu aktivitas lalu lintas dan aktivitas nelayan untuk melaut,” ujar Pekey.
Pekey berharap masalah BBM jenis solar dapat diatasi dan pelayanan BBM untuk masyarakat kota dan ke luar kota dipisahkan, sehingga tidak menimbulkan gejolak sosial karena ketidakstabilan harga dan jumlahnya terbatas.
“Kalau bisa ada SPBU yang melayani kebutuhan luar daerah, jangan dicampur dengan SPBU Umum. Diaktifkan kembali SPBU yang melayani nelayan atau solar supaya tidak terjadi antrean,” ujar Pekey.
Sales Branch Manager PT Pertamina (Persero) Marketing Operasion Region VIII Maluku Papua, Andi Reza Ramadhan mengatakan, penyaluran berjalan dengan normal sesuai dengan kebutuhan nelayan.
“Ke depannya segala jenis transaksi menggunakan barcode, tapi kami lakukan pendataan nelayan sehingga penyaluran tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan,” ujar Andi.
Dikatakan Andi, kebutuhan dua SPBU nelayan setiap harinya 300 KL jenis Pertalite untuk melayani 3000 nelayan (kebutuhan satu orang 150 liter) dan kebutuhan solar 226.600 liter per bulan. Sementara SPBU Entrop 16.000 KL jenis solar dan 30.000 liter jenis Pertalite. (*)
Discussion about this post