Waghete, Jubi – Ketua DPRD Kabupaten Deiyai, Papua, Petrus Badokapa mengaku sangat kaget atas peristiwa penembakan terhadap warga sipil Muhammad Jainal Alias Enal (29) yang terjadi di aula kantor DPRD Deiyai.
Padahal, menurutnya, jika hendak menggunakan fasilitas kantor, ia seharusnya mengetahui penggunaan itu.
“Adoo (aduh) tadi malam saya sangat kaget. Wah, aula kantor DPRD Deiyai bisa dijadikan sebagai tempat berolahraga. Saya sama sekali tidak tahu, dan tidak pernah diberitahukan oleh staf sekretariat dewan,” kata Petrus Badokapa menjawab pertanyaan Jubi melalui telepon, Senin, (27/6/2022).
Ia mengatakan, sempat marah kepada oknum sekretariat yang memegang kunci kantor atau aula tersebut.
“Saya marah betul sama orang yang pegang kunci aula. Saya bilang kenapa ko (kamu) kasih sembarangan kepada masyarakat untuk melakukan aktivitas olahraga. Saya marah sekali,” ungkapnya.
Menurutnya, aula tersebut bukan dialihfungsikan menjadi lapangan badminton namun masyarakat hanya mengisi waktu luang untuk mendapatkan berolahraga.
“Jadi kami tidak pernah alih fungsikan sebagai lapangan, sama sekali tidak. Itu hanya olahraga sementara saja,” ucapnya.
Penembakan itu saat ini menjadi topik hangat di semua kalangan, terutama orang asli Papua (OAP) asal Tigi atau Deiyai.
Tokoh pemuda Deiyai, Kornelis Pakage ikut mempertanyakan kejadian tersebut. Ia mempertanyakan penembakan itu kenapa bisa terjadi di wilayah yang seharusnya aman.
Dikarenakan, letak kantor DPRD Deiyai itu di depan kantor Kodim 1703/Deiyai, di bagian timur ada Kantor Polres Deiyai dan jika turun ke bawah, ada Pos Satuan Brimob. Selain itu, di sekeliling Kantor DPRD Deiyai, ada perkantoran pemerintah dan rumah ASN juga rumah warga sipil.
“Anehnya kok bisa terjadi seperti itu ya,” ujar Kornelis Pakage kepada Jubi.
Pertanyaan lain pun timbul dari Melkias Pekei, satu di antara pemuda Deiyai.
“Kemarin malam lampu PLN Deiyai beberapa kali padam. Terjadi sekitar jam 8 malam lewat,” ujar Melkias Pekei.
Sementara, dari pantauan Pekei di Senin, (27/6/2022) pagi, musik dari Kantor Kodim ditayangkan seperti biasanya. Selain itu aktivitas masyarakat pun berjalan normal walaupun beberapa kios di pasar Waghete masih tutup hingga pukul 09.00 pagi.
“Dan ada yang hanya buka pintunya saja, padahal mereka biasanya buka sejak pagi hari,” katanya.(*)
Discussion about this post