Jayapura, Jubi – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika atau Kominfo Papua, Jeri Agus Yudianto membuka pelatihan literasi media dan berita untuk melawan hoaks, kabar bohong, atau disinformasi. Pelatihan untuk publik itu digelar Asosiasi Media Siber Indonesia atau AMSI Papua di Kota Jayapura, Senin (9/5/2022).
Dalam sambutannya, Jeri menyampaikan bahwa setiap detik beragam informasi beredar melalui berbagai media pers maupun media sosial seperti instagram, facebook dan lainnya. Jeri menyatakan pengguna media sosial dituntut lebih bijak dalam membaca dan melihat informasi.
“Jumlahnya miliaran. Dan kita dituntut untuk paham, apakah infornasi tersebut benar atau tidak,” kata Jeri.
Ia menilai berbagai kabar bohong atau hoaks muncul dan beredar karena ada pihak tertentu yang sengaja membuatnya. Jeri bahkan menyatakan pembuatan berita hoaks dan penyebaran disinformasi sudah menjadi industri.
“Yang membutuhkan berita hoaks banyak. Otomatis penyedia juga sangat banyak, dengan strategi masing-masing. Untuk itulah kita dituntut [bisa] menelaah setiap infornasi yang diterima,sebelum menyebarluaskan,” ujarnya.
Ia berharap pelatihan literasi media itu bisa membawa peserta menjadi agen perubahan di dalam mengedukasi keluarga, sahabat, dan masyarakat sekitarnya untuk mampu mengecek kebenaran informasi yang beredar.
“Verifikasi sebuah informasi sangat penting. Sebab, pemerintah maupun teknologi tidak bisa mencegah gempuran informasi yang jumlahnya miliaran itu. Mari jadi kita sama-sama mencegah maraknya berita hoaks di Papua,” ajaknya.
Ketua II AMSI Pusat, Irfan Junaidi mengatakan masyarakat harus memiliki kemampuan memverifikasi informasi dan mencari sumber referensi yang benar. “Diharapkan peserta memiliki pemahaman tentang pentingnya literasi media, dan dapat terlibat menahan laju sebaran hoaks yang dampaknya cukup besar dan merusak sendi-sendi sosial,” tutup Irfan. (*)
Discussion about this post