Manokwari, Jubi – Sebanyak 15 Mahasiswa semester IV Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Papua (FKIP-Unipa) melakukan fieldtrip mata kuliah keanekaragaman tumbuhan ke Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Meja Manokwari Papua Barat, Senin (30/5/2022).
Fieldtrip atau kuliah lapangan ini baru kembali digelar setelah mahasiswa menerima teori keanekaragaman tumbuhan lewat perkuliahan jarak jauh atau daring di masa Pandemi Covid-19.
Hengky Wambrauw, dosen pengampu mata kuliah keanekaragaman tumbuhan program studi Pendidikan Biologi Unipa mengatakan, fieldtrip tersebut akan membina kognitif dan afektif mahasiswa terhadap keanekaragaman tumbuhan yang selama ini dipelajari dalam materi perkuliahan.
“Ini merupakan fieldtrip pertama yang digelar prodi pendidikan Biologi Unipa khusus mata kuliah keanekaragaman tumbuhan setelah dua tahun mahasiswa melaksanakan perkuliahan terbatas,” ujar Hengky Wambrauw.
Dalam kegiatan fieldtrip itu, kata Hengky, mahasiswa juga diajari cara pembuatan spesimen herbarium dengan melibatkan tenaga ahli dari Herbarium Manokwariese, sehingga mahasiswa memiliki bekal awal sebelum melaksanakan penelitian akhir.
“Mahasiswa juga melakukan demonstrasi pembuatan spesimen herbarium menggunakan metode spesimen kering, harapannya mereka punya kemampuan mengenal jenis tumbuhan dan mampu membuat spesimen sebagai seorang botanist atau ahli botani bidang Biologi,” ujar Hengky Wambrauw.
Selanjutnya Agustina Anita, perwakilan mahasiswa peserta fieldtrip, berharap perkuliahan lapangan dapat terus dilaksanakan untuk mengasah kemampuan mahasiswa dalam kegiatan pengamatan hingga mendeskripsikan jenis tumbuhan di alam bebas.
“Dari kuliah lapangan dan praktik pembuatan spesimen ini kami sangat terbantu bahkan mendapatkan banyak pengalaman baru di lapangan,” kata Anita.
Ia juga menitipkan pesan konservasi kepada Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Manokwari agar tidak merusak hutan sekitar TWA Gunung Meja Manokwari karena keberadaan hutan di pusat kota Manokwari ini sangat penting bagi kehidupan manusia dan mahluk hidup di dalamnya.
“Sama-sama kita harus menjaga hutan TWA Gunung Meja ini agar tetap lestari dan berfungsi sebagai penyangga hidrologi, maupun habitat bagi tumbuhan dan hewan yang dilindungi,” harapnya. (*)
Discussion about this post