Jayapura, Jubi – Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menegaskan dan memastikan bahwa jemaah haji kelompok terbang (kloter) 14 Embarkasi Makassar (UPG 14) tidak terlantar.
Jemaah haji kelompok terbang 14 Embarkasi Makassar berasal dari Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
“Potongan video yang viral adalah suasana saat proses pemindahan jemaah dari hotel asal ke hotel yang lebih strategis, lebih dekat dengan Masjid Nabawi. Saat ini jemaah sudah berada di hotel dan tengah melaksanakan ibadah Arbain,” kata Koordinator Media Center Haji (MCH) Pusat, Dodo Murtado, dalam keterangan persnya di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Sabtu (10/6/2023), sebagaimana rilis pers yang diterima Jubi pada hari yang sama.
Disampaikan Dodo, pemberangkatan jemaah haji sudah memasuki gelombang kedua. Jemaah haji diterbangkan dari embarkasi di Tanah Air ke Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah. Selanjutnya, mereka akan diberangkatkan ke Makkah Al-Mukarramah untuk menjalani umrah haji wajib.
Berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga 8 Juni 2023, pukul 24.00 WIB, jelasnya, jumlah total kedatangan jemaah haji Indonesia di Arab Saudi pada masa gelombang 1 dan gelombang 2 sebanyak 106.00 orang atau 275 kelompok terbang.
“Jumlah jemaah dan petugas yang didorong hari ini dari Madinah ke Makkah sebanyak 6.243 orang atau 16 kloter,” ujarnya.
Disampaikan Dodo, terdapat dua jemaah calon haji yang meninggal dunia di Madinah, yaitu atas nama Machmud Mokhtar Mukhsun asal kloter SOC 37, dan Ilham Masjinda Surya asal kloter JKG 26. Sampai dengan saat ini jumlah jemaah calon haji yang wafat di Madinah sebanyak 23 orang.
“Terdapat satu jemaah calon haji yang meninggal dunia di Makkah yaitu atas nama Icah Binti H. Sukanta asal kloter JKS 03. Jumlah jemaah calon haji yang wafat di Makkah hingga saat ini sejumlah enam orang,” jelasnya.
“Secara keseluruhan, jemaah yang wafat hingga sampai saat ini berjumlah 29 orang. Sesuai ketentuan, jemaah yang wafat akan dibatalhajikan,” lanjutnya.
Mengingat suhu di Tanah Suci cukup panas, di Madinah berkisar 30-43 derajat Celcius, sedang di Makkah mencapai 32-45 derajat Celcius, ia mengimbau jemaah, khususnya jemaah lanjut usia, untuk senantiasa menjaga kesehatan, meminimalisasi aktivitas yang menguras tenaga, seperti umrah sunnah berkali-kali.
“Pastikan selalu memakai alas kaki di luar hotel dan masjid, juga menggunakan alat pelindung diri seperti payung, topi lebar, dan sejenisnya agar tidak terpapar sinar matahari secara langsung, terutama saat di terminal bus shalawat,” pesannya.
“Jika kehilangan alas kaki, segera temui petugas dan jangan sungkan minta bantuannya. Jangan memaksakan diri pulang ke hotel tanpa sandal di siang hari,” katanya. (*)