Jayapura, Jubi – Kepala Kepolisian Daerah atau Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri menyampaikan rasa belasungkawa atas gugurnya dua anggota polisi yang bertugas di pos polisi Ndeotadi 99 Distrik Baya Biru, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah pada Rabu (20/3/2024). Termasuk warga sipil yang ikut menjadi korban.
“Saya sangat berduka atas gugurnya dua Bhayangkara terbaik saya yang bertugas di garis terdepan di daerah pelosok. Mereka harus kehilangan nyawa karena perbuatan dari saudara-saudara saya, rekan-rekan, anak-anak, adik-adik yang tidak punya rasa kemanusiaan yang ingin selalu Papua ini dalam keadaan seperti itu,” kata Fakhiri di Kota Jayapura, Sabtu (23/3/2024).
Menyikapi aksi penyerangan kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) di Baya Biru, Fakhiri menyatakan telah mengeluarkan perintah kepada Kepala Operasi Damai Cartenz, Dansat Brimob, dan Karo Ops Polda Papua untuk segera menyiapkan langkah-langkah penegakan hukum terukur, tepat, dan tegas di daerah 99, sebab kejadian sudah berulang kali terjadi.
“Pasca dan sebelum Pemilihan Umum [Pemilu] kan ada juga kejadian, dan juga kemarin akhirnya kedua anggota polisi dan masyarakat sipil bisa meninggal,” ujarnya.
Fakhiri mengatakan keberadaan para Pejabat Utama (PJU) Polda Papua di Paniai adalah untuk turun melihat langsung dan memberikan gambaran nyata apa yang ada di sana, termasuk keberadaan pos polisi.
“Saya minta para PJU ke sana dan memberikan gambaran nyata apa yang ada di sana, termasuk bagaimana pos polisi itu sehingga pengamanan dan juga kegiatan anggota polisi betul-betul bisa termonitor secara baik,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, dua anggota Pos Polisi Ndeotadi 99, Distrik Baya Biru diserang Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB – OPM) Markas Komando Daerah Pertahanan III Batalion Duramo pimpinan Aibon Kogoya di Distrik Baya Biru, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah pada Rabu (20/3/2024) sekitar pukul 08.00 Waktu Indonesia Timur.
Penyerangan terjadi ketika personel sedang melaksanakan pengamanan tempat pendaratan helikopter atau helipad 99. Akibat penembakan itu, Bripda Arnaldobert Fhin Yawan dan Bripda Sandi Defrit Sayuri gugur.
Tak hanya menembak dua anggota polisi, Kelompok Aibon Kogoya juga berhasil merampas dan membawa kabur dua pucuk senjata api organik jenis AK-47 milik polisi. (*)
Discussion about this post