Sinyal Indosat bak sebuah oase di tengah gurun bagi para tenaga kesehatan (nakes) di Distrik Ravenirara, Kabupaten Jayapura. Itu jadi satu-satunya penunjang komunikasi via seluler dalam pelayanan tugas mereka.
Perjalanan ke Distrik Ravenirara, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, masih terbilang cukup sulit untuk ditempuh.
Dari empat kampung, baru kampung Yongsu Spari yang bisa ditempuh lewat jalur darat. Sementara tiga kampung lainnya, yakni Necheibe, Ormu Wari dan Yongsu Desoyo hanya bisa diakses via jalur laut atau menggunakan speed boat.
Pada 2019 silam, Distrik Ravenirara menjadi salah satu wilayah yang terkena dampak parah musibah banjir bandang di Kabupaten Jayapura. Letaknya tepat berada di kaki gunung Cycloop yang berhadapan langsung dengan lautan lepas Samudera Pasifik bagian utara.
Wilayah ini juga berbatasan dengan sebelah utara Kota Jayapura. Namun karena kondisi medan yang sulit, belum ada akses transportasi darat yang tembus dari Ibu Kota Provinsi Papua itu.
Jika gelombang laut bersahabat, perjalanan menuju Distrik Ravenirara dari Kota Jayapura menggunakan speed boat memakan waktu satu jam perjalanan. Sebaliknya, jika musim gelombang, jarak yang ditempuh lewat jalur laut bisa menghabiskan hampir dua jam perjalanan.
Alternatif lain, perjalanan ke Distrik Ravenirara juga bisa ditempuh menggunakan kapal kecil dari Pelabuhan Depapre, Kabupaten Jayapura. Selain juga bisa melewati jalur darat yang sudah tembus di kampung Yongsu Spari.
Distrik Ravenirara menjadi salah satu wilayah yang masuk dalam prioritas pemerintah Kabupaten Jayapura untuk pemerataan infrastruktur telekomunikasi sebagai bagian dari penunjang era transformasi digital nasional di daerah pelosok.
Pemkab Jayapura melalui Dinas Komunikasi dan Informatika kemudian memfasilitasi pembangunan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) Indosat di wilayah tersebut beserta dua Distrik lainnya, yakni Distrik Depapre dan Kemtuk, sejak tahun 2022.
Total ada 9 titik BTS Indosat yang tertancap dan mengudara di tiga Distrik tersebut.
“Sejauh ini pembangunan tower BTS Indosat sebanyak 9 titik yang tersebar di wilayah Kabupaten Jayapura di wilayah pembangunan II dan III yakni Distrik Ravenirara (kampung Yongsu Spari, Necheibe, Newa Ormuwari, Yongsu Desoyo), Distrik Depapre (kampung Doromena, Yepase), dan Distrik Kemtuk (kampung Khameyoka/Skoaim, Benggwin Progo, Sekori/Sabeyab Kecil),” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jayapura, Gustaf Griapon kepada Jubi, Sabtu (25/11/2023).
Membantu Pelayanan Nakes
Para Nakes yang bertugas di Distrik Ravenirara menjalankan pelayanan mereka dari kampung ke kampung dengan perjuangan yang tak mudah.
Saat mengunjungi masyarakat di perkampungan, para nakes harus melewati lautan berhadapan dengan ombak yang memecah bebatuan. Karena tak ada dermaga di sana, terkadang mereka harus melompat ke bibir pantai yang penuh bebatuan untuk mendarat. Tak hanya laut, mereka juga harus lanjut berjalan kaki mendaki bukit menyusuri hutan.
Ketika dihubungi via pesan singkat aplikasi WhatsApp, Bidan Maria Goreti Ati lekas merespons. Komunikasi di sana masih bisa diakses dengan jaringan Indosat sebagai satu-satunya provider yang mengudara di sana.
Maria bercerita, ia dan para nakes di Puskesmas Ravenirara sangat terbantukan oleh jaringan Indosat sebagai satu-satunya provider yang bisa diakses.
“Di sini (Ravenirara) hanya ada jaringan Indosat. Sangat membantu sekali, apalagi untuk koordinasi dengan masyarakat dan sesama petugas,” kata Maria kepada Jubi.
Memanfaatkan sinyal Indosat, para nakes di Ravenirara menyampaikan informasi seputar pelayanan mereka di media sosial.
“Memang tujuan kami menyampaikan informasi di medsos agar masyarakat yang sudah terpapar jaringan juga bisa melihat informasi pelayanan kesehatan,” katanya.
Sumardi Pihahey, tenaga medis yang juga sudah bertugas hampir 13 tahun di Puskesmas Ravenirara, mengaku hadirnya jaringan Indosat di sana membantu mereka mendapatkan informasi seputar pelayanan dan juga sebagai penunjang komunikasi dengan masyarakat di sana, bahkan saling berkabar dengan keluarga di rumah.
“Memang sangat membantu sekali dengan adanya jaringan Indosat di Ravenirara. Kita sangat terbantu. Selama ini interaksi penggunaan sinyal Indosat kita di sana itu via WA sama Facebook. Itu kita gunakan untuk komunikasi sesama nakes. Meskipun belum sempurna tapi sudah cukup membantu kita untuk berkomunikasi,” kata Sumardi.
“Sebelumnya kan belum ada jaringan berapa tahun belakangan. Dengan adanya jaringan Indosat kami sangat senang karena dulu kami susah sekali untuk berkomunikasi ketika bertugas. Sejak ada jaringan Indosat itu kita bisa memberikan informasi atau laporan lewat WA dan berkomunikasi dengan keluarga.”
Bayu, rekan Maria dan Sumardi di Puskesmas Ravenirara juga mengaku komunikasi di sana hanya bisa diakses oleh jaringan Indosat. Walau belum maksimal, Bayu mengatakan sinyal Indosat cukup membantu tugas pelayanan mereka di Ravenirara.
“Benar komunikasi di Ravenirara hanya bisa di akses via jaringan Indosat saja. Sangat lumayan membantu kami berkomunikasi dengan teman-teman yang di kota dan yang di kampung, walaupun belum maksimal,” kata Bayu.
“Setidaknya kami bersyukur karena sudah ada jaringan, bisa kirim pesan dan bisa saling berkabar. Ya menariknya yang penting ada pesan masuk bisa sampai kepada kami.”
Bayu berharap, Indosat bisa terus mengembangkan infrastruktur mereka di Ravenirara agar bisa lebih mudah dijangkau oleh masyarakat di pelosok yang jauh dari kota. Terlebih, untuk membantu pelayanan tenaga kesehatan yang kini dituntut melakukan laporan secara online.
“Secara khusus untuk sistem pelaporan kita yang sekarang lebih dituntut untuk pelaporan sistem online. Kalau di kampung belum sepenuhnya bisa dijangkau dengan jaringan Indosat yang ada di sana,” ujarnya.
Suster Nandini merasa beruntung ada sinyal Indosat di tempat ia bertugas, walaupun ia mengaku belum maksimal.
“Sangat membantu, untuk sekarang sudah ada jaringan Indosat saja kita sudah bersyukur sekali,” katanya.
Indosat Menembus Batasan
Kehadiran jaringan Indosat di Distrik Ravenirara sejalan dengan misi transformasi digital nasional. Indosat Ooredoo Hutchison menjadi satu-satunya provider yang “membuka pintu” di salah satu wilayah terluar Kabupaten Jayapura itu.
Guna memaksimalkan jaringan Indosat di sana, Diskominfo Kabupaten Jayapura telah bertemu pihak Indosat di Kantor Gerai Indosat di Makassar, pada akhir September lalu.
Pertemuan itu membahas banyak hal dengan fokus utama pemantapan konektivitas telekomunikasi dan pemberdayaan masyarakat pemilik hak ulayat di Kabupaten Jayapura di 9 site BTS Indosat.
“Masyarakat di sana sangat terbantukan dengan keberadaan jaringan Indosat, namun belum maksimal. Paling lambat hasil pertemuan yang telah disepakati bersama Indosat akan dilaksanakan pada minggu ketiga Januari 2024,” kata Kadis Kominfo Kabupaten Jayapura, Gustaf Griapon.
VP Head of Region Technology Indosat wilayah Sulawesi, Maluku, Papua, La Ode Muhammad Alisa mengatakan Indosat berkomitmen untuk mengembangkan kualitas konektivitas jaringan di setiap lokasi keberadaan BTS Indosat agar masyarakat bisa mendapatkan pelayanan telekomunikasi yang lebih baik.
“Secara umum, memang terutama soal bandwidth dan set-nya hanya 2 Mb per BTS, sementara kebutuhannya lebih. Jadi kita berkoordinasi dengan manajemen untuk menaikkan bandwidth-nya agar kualitasnya menjadi lebih bagus,” kata La Ode dikutip dari laman resmi Kominfo Kabupaten Jayapura.
Sepanjang 56 tahun berdiri, Indosat Ooredo Hutchison menjadi bagian tak terpisahkan dari perkembangan teknologi telekomunikasi dan digitalisasi di Indonesia.
Dengan semangat Menembus Batasan, Indosat mengajak berbagai pihak untuk memberdayakan Indonesia dan mempercepat transformasi digital bangsa lewat kemajuan teknologi, infrastruktur telekomunikasi, dan keberlanjutan.
“Peringatan ulang tahun ke-56 Indosat Ooredoo Hutchison menandai babak baru perjalanan tanpa henti kami dalam memajukan teknologi dan telekomunikasi di Indonesia,” kata President Director & CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, dikutip dari siaran pers Indosat.
Di usia yang ke-56 tahun, Indosat terus mengepakan sayapnya dan memperluas jaringan yang telah terintegrasi ke pelosok pedesaan di Indonesia. Indosat juga terus berupaya mengurangi kesenjangan akses digital dengan fokus perluasan jaringan di wilayah timur Indonesia.
“Dengan semangat Menembus Batasan, Indosat akan terus mencetak sejarah baru dalam menapaki perjalanan tanpa akhir menuju masa depan digital yang semakin inklusif bagi seluruh masyarakat Indonesia,” kata Vikram. (*)