Sentani, Jubi- Di tengah kekhawatiran anak-anak lebih menyukai gawai dibanding membaca buku, ternyata anak-anak di sekolah masih banyak yang gemar membaca buku di perpustakaan. Di SMP Negeri 1 Sentani, Kabupaten Jayapura misalnya, anak-anak terlihat tekun membaca buku.
Sunardi Prakoso, 25 tahun, penjaga pepustakaan di sekolah itu menyebutkan minat baca siswa di SMPN 1 Sentani masih tinggi.
“Dalam setahun kira-kira mencapai 6.500 pengunjung perpustakaan dan bahkan meningkat setiap tahunnya. Dalam sebulan pengunjung perpustakaan 500 lebih,” katanya kepada Jubi, Rabu (18/10/2023).
Perpustakaan SMP Negeri 1 Sentani memiliki koleksi buku lebih 8.000 eksemplar. Sebanyak 6.500 buku pelajaran dan 1.500 buku fiksi dan lainnya. Buku-buku tersebut terbitan 1998 sampai 2021.
Menurut Sunardi siswa ramai ke perpustakaan berkat Kepala SMPN 1 Sentani Yokbeth Wally dengan ketat melarang penggunaan gawai di lingkungan sekolah. Tujuannya agar tercipta suasana belajar kepada siswa.
“Pelarangan gawai di sekolag agar siswa tidak terpengaruh dengan adanya era globalisasi yang semakin canggih seperti menggunakan Google,” ujarnya.
Selain itu menurut Sunardi Google akan menjadikan individu malas membuka buku-buku yang disebut sebagai jendela dunia.
Sunardi mengatakan pembiasaan membaca sebaiknya dilakukan sejak usia dini, karena untuk mengubah kebiasaan perilaku seseorang perlu waktu empat sampai lima tahun.
Anggun, 14 tahun, siswi Kelas 9D SMP Negeri 1 Sentani mengatakan sangat senang membaca di perpustakaan sekolah karena tempatnya nyaman dan buku-buku kurikulum lama ada semuanya.
“Namun kekurangannya di buku-buku penerbitan 2023 atau Kurikulum Merdeka,” ujarnya.
Hal yang sama juga dikatakan Sivia, 14 tahun. Ia berharap perpustakaan sekolah segera menyediakan buku-buku Kurikulum Merdeka. (*)