Jayapura, Jubi โ Yayasan Kasih Bapa Dogiyai atau YAKBADO menjalin kerjasama dengan Universitas Internasional Papua atau UIP yang secara resmi tertuang dalam nota kesepahaman yang ditandatangani bersama di ruang Rektor Universitas Internasional Papua, Kota Jayapura, pada Senin (5/12/2022) sore. Kerjasama antar dua lembaga ini diharapkan dapat meningkat sumber daya manusia Papua dalam bidang pendidikan terutama di Kabupaten Dogiyai.
Ketua YAKBADO, Ones Yobee, mengatakan yayasan memiliki komitmen ingin bekerjasama dengan perguruan-perguruan tinggi, salah satunya di Universitas Internasional Papua. Yobee menyampaikan kerjasama itu supaya lulusan dari Sekolah Menengah Teologi Kristen atau SMTK Habakuk Woge Dogiyai dari YAKBADO dapat dengan mudah melanjutkan pendidikan perguruan tinggi.
โKerjasama ini akan mulai berjalan di tahun ajaran baru 2023. Jadi kami punya anak-anak yang notabene dari teologi [SMTK] mereka tidak harus terjun ke sekolah keagamaan tapi pendidikan yang lain. Mereka harus belajar supaya nanti setelah selesai mereka bisa menjadi atau bekerja multifungsi. Tapi di situ [melanjutkan kuliah] mereka bisa menjadi garam dan terang bagi orang lain karena mereka sudah belajar tentang teologi, pendalaman Alkitab,โ kata Yobee kepada Jubi, pada Selasa (5/12/2022).
Yobee menyatakan kehadiran Universitas Internasional Papua dinilai sebagai jembatan untuk membangun sumber daya manusia Papua secara khusus juga sumber daya manusia di Kabupaten Dogiyai melalui pendidikan. Yobee mengucapkan terima kasih banyak kepada Universitas Internasional Papua yang mau bekerjasama dengan Yayasan Kasih Bapa Dogiyai atau YAKBADO.
โKami sangat berterima kasih kepada UIP yang sangat terbuka dengan kami. Walaupun kami hanya komunikasi lewat WhatsApp. Mungkin ini cara Tuhan bagi kami untuk bersama-sama membangun manusia Papua melalui pendidikan,โ ujarnya.
Rektor Universitas Internasional Papua, Dr Izak Morin MA, menyatakan dari awal kehadiran Universitas Internasional Papua mempunyai komitmen untuk menjalin kerjasama baik itu instansi pemerintah maupun non pemerintah. Morin menyatakan UIP tidak bisa berjalan sendiri tanpa bermitra karena karena dunia ini terutama pendidikan perlu kolaborasi dengan pihak-pihak lain.
โWalaupun sebuah yayasan yang berkecimpung di bidang agama namun kerjasama dengan Yayasan Kasih Bapa Dogiyai ini sebuah langkah baik dalam hal pendidikan,โ kata Morin kepada Jubi, pada Senin (5/12/2022).
Morin menyatakan kerjasama dengan Yayasan Kasih Bapa Dogiyai merupakan sebuah langkah yang bagus untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas di Tanah Papua terutama di Kabupaten Dogiyai. Morin menyampaikan lulusan sekolah dari Yayasan Kasih Bapa Dogiyai akan diterima untuk melanjutkan kuliah di Universitas Internasional Papua.
โNanti kalau [lulusan SMTK Habakuk Woge Dogiyai] masuk ke UIP lebih kepada Program Studi Bahasa Inggris dan Antropologi karena Teologi lebih kepada bahasa dan antropologinya. Yang kami bisa bantu kami akan menerima mahasiswa dari yayasan yang sudah diseleksi. Yang menurut mereka [pihak yayasan] bisa sekolah di sini [UIP] sampai selesai. Kami harapkan setelah selesai dengan kemampuan bahasa Inggris yang bagus mereka dapat melanjutkan cita-cita keย tingkat yang lebih tinggi dan lebih gampang mendapatkan beasiswa untuk belajar di dalam negeri maupun di luar negeri,โ ujarnya. (*)