Jayapura, Jubi – Sebanyak 23 pemuda Papua yang berprofesi sebagai pilot, teknisi pesawat, dan lulusan sekolah penerbang yang tergabung dalam Papuan Aviator Network atan PAN membesuk Gubernur Papua, Lukas Enembe yang tengah sakit di kediaman pribadinya, Koya Tengah, Kota Jayapura, pada Senin (5/12/2022). Mereka menyampaikan dukungan dan doa bagi pemulihan kesehatan Gubernur Papua.
Ketua PAN, Kapten Buce Sub menyatakan kunjungan itu juga dilakukan untuk menyampaikan terima kasih mereka atas kerja keras Gubernur Papua yang secara serius menaruh perhatian kepada pemuda Papua yang menempuh pendidikan penerbang di dalam dan luar negeri. Berkat perhatian itu, banyak pemuda Papua bisa bersekolah di sekolah penerbang dengan beasiswa Pemerintah Provinsi Papua.
“Pengurus dan anggota PAN mengungkapkan rasa syukur yang tak terhingga atas anugerah Tuhan yang luar biasa, di mana mereka mendapatkan kesempatan mengenyam pendidikan tinggi di bidang penerbangan melalui program beasiswa Pemerintah Provinsi Papua dibawah pimpinan Gubernur Lukas Enembe,” kata Sub kepada Jubi pada Selasa (6/12/2022).
Sekretaris Jenderal PAN, Kapten Alion Belau menyatakan setidaknya sudah ada 80 orang pilot, teknisi pesawat, dan lulusan sekolah penerbangan yang telah bergabung dengan PAN. Belau menyampaikan para anggota PAN mendukung dan berkomitmen untuk membangun Papua melalui dunia penerbangan.
“Kami doakan untuk pemulihan Bapak Gubernur Lukas Enembe. Kami, seluruh anak-anak Papua yang telah bergabung dalam PAN ini, berkomitmen untuk mewujudkan mimpi Gubernur Papua Lukas Enembe untuk membangun Papua melalui keahlian kami di dunia penerbangan,” kata Belau kepada Jubi, Selasa.
Pembina PAN, Samuel Tabuni yang ikut hadir dalam kunjungan itu menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya karena kondisi Gubernur Papua. Meskipun Enembe masih dalam proses pemulihan, namun Enembe masih bersedia meluangkan waktu menerima kunjungan dari segenap anggota PAN.
Tabuni mengajak seluruh anggota PAN untuk bersama-sama membangun Papua dengan menjunjung tinggi semangat kesatuan. “Dalam banyak kesempatan saya selalu menekankan bahwa Papua akan sulit dibangun bila kita tidak benar-benar bersatu. Kesatuan hati dan komitmen untuk maju bersama dapat menjadikan kita berhasil membangun tanah yang kita cintai ini,” kata Tabuni dalam siaran pers tertulis yang diterima Jubi pada Selasa.
PAN didirikan pada 22 November 2019, dengan dasar kegelisahan atas kondisi dunia kedirgantaraan di Tanah Papua. PAN menjadi wadah bagi anak-anak asli Papua yang menggeluti bidang penerbangan, baik yang berprofesi sebagai pilot, kopilot, teknisi/mekanik pesawat, instruktur penerbangan, maupun pramugari-pramugara. (*)