Jayapura, Jubi – Ratusan guru SMA/SMK di Papua yang berstatus pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja atau P3K, mendapat kepastian pembayaran hak mereka selama 11 bulan terakhir.
Kepastian itu disampaikan Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DP2AD) dan Badan Keuangan Daerah Provinsi Papua saat pertemuan bersama Komisi V DPR Papua dan perwakilan guru P3K. Rapat berlangsung di DPR Papua pada Selasa, 13 Desember 2022.
Ketua Komisi V DPR Papua, Jack Kamasan Komboy mengatakan pihak DP2AD dan Badan Keuangan Daerah telah memastikan segera membayar hak ratusan guru P3K itu.
“Kami harap segera dibayar dan Kepala Badan Keuangan sampaikan dalam tahun ini [dibayarakan] berartikan sampai 31 Desember 2022,” kata Jack Komboy usai rapat.
Menurutnya, akan lebih baik apabila hak-hak guru P3K itu dibayarkan dalam beberapa hari ke depan. Sebab pada Desember ini ada hari raya Natal.
“Makanya kami harap prosesnya lebih cepat lebih baik. Guru-guru P3K ini juga sudah mendapat jawaban. Kita harus kawal ini bersama. Dananya ada sekitar Rp 42 miliar atau Rp 46 miliar. Kepala Badan Keuangan sudah menyampaikan tinggal menunggu proses,” ucapnya.
Di tempat yang sama Plt Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua, Protasius Lobia mengatakan, proses pembayaran gaji guru P3K tidak sama seperti guru berstatus ASN.
“Kami akan siapkan dokumen, SK dan daftarnya. Nanti disampaikan ke Badan Keuangan. Badan Keuangan akan proses sampai kepada transfer. Pernyataan Kepala Badan Keuangan sudah sangat jelas. Uangnya ada, karena menyangkut janji pasti kan uangnya ada,” kata Lobia.
Pihaknya kata dia, butuh proses untuk melengkapi kebutuhan administrasi pembayaran hak guru P3K itu. Misalnya pembukaan rekening di bank dan proses administrasi lainnya.
“Kecuali ASN, yang tiap bulan terima gaji itu kan cuma ajukan prosesnya dan jalan saja. Inikan tahapannya butuh proses,” ucapnya.
Ia menambahkan, semua pihak berharap lebih cepat lebih baik. Pihaknya pun berharap begitu, sebab apabila guru-guru menerima haknya lebih cepat, itu juga merupan kinerja baik pihaknya.
“Yang akan dibayar 880 orang. Yang sudah di SK kan. Yang sudah duluan masuk di bank itu 625 orang,” ujarnya. (*)