Jayapura, Jubi- Dukungan Fiji terhadap Israel di Pengadilan Dunia tidak mengurangi kemampuan pasukan penjaga perdamaiannya. Ini adalah keputusan politik dari negara Fiji, yang memiliki orang orang yang profesional dan netral dalam menjaga perdamaian
Hal ini dikatakan Menteri Dalam Negeri Fiji Pio Tikoduadua kepada fijitimes.com.fj yang dikutip Jubi Jumat (23/2/2024)
Tikoduadua mengatakan sejauh yang ia ketahui, Fiji memiliki orang-orang yang sangat profesional yang bertugas dalam peran penjaga perdamaian.
“Ini adalah keputusan politik. Tentu saja, keputusan politik mempunyai konsekuensi, dan ada proses diplomasi untuk memperbaikinya,” katanya.
“Saya tidak berpikir hal ini mengurangi kemampuan orang-orang profesional kita sebagai penjaga perdamaian. Kemarin (Rabu), kantor Perdana Menteri mengeluarkan rilis untuk memberikan konteks atas apa yang terjadi.
“Yang penting untuk diperhatikan, pengajuan yang dilakukan di ICJ ini berdasarkan resolusi PBB tahun 2022. Jadi, seluruh negara di dunia terpanggil untuk menyampaikan, sayangnya di antara itu terjadi peristiwa di Gaza.
“Dan hal ini telah banyak membentuk opini publik dalam kaitannya dengan hak asasi manusia dan sebagainya, dan hal ini sangatlah penting.
Tikoduadua menegaskan bahwa hak asasi manusia sangat penting bagi para pemimpin Fiji.
Namun, ia mengatakan supremasi hukum, ketertiban berbasis internasional, dan politik adalah faktor pendorong di balik hal ini.
“Tetapi hal ini tidak mengurangi komitmen kami terhadap apa yang diperjuangkan Fiji di seluruh dunia dalam hal menjaga masyarakat dan hak asasi manusia. Kami telah melakukan pemeliharaan perdamaian sekarang entah berapa tahun… 50 tahun. Itulah warna sebenarnya dari Fiji. Kami adalah orang-orang dengan hati yang besar. Ini adalah ukuran rakyat Fiji.”katanya. (*)
Discussion about this post