Jayapura, Jubi – Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape, mengatakan dia yakin bisa mempertahankan kekuasaan setelah kerusuhan terjadi di negaranya baru-baru ini.
“James Marape mengklaim dia mendapat dukungan langsung dari lebih dari 50 anggota parlemen dari partainya sendiri serta mitra koalisinya,” demikian dikutip Jubi dari rnz.co.nz, Selasa (23/1/2024)
Kerusuhan tersebut merenggut nyawa lebih dari 20 orang dan kamar dagang memperkirakan kerugian yang dialami dunia usaha melebihi angka satu miliar Kina.
Namun meskipun ada beberapa orang yang tidak menjabat di pemerintahan, Marape terlihat sibuk berupaya memperkuat dukungan koalisinya dan menenangkan masyarakat.
Koresponden RNZ Pacific PNG, Scott Waide, mengatakan kerusuhan mematikan ini terjadi pada saat yang lebih buruk bagi Marape, karena perlindungan pemerintah baru di PNG terhadap tantangan kepemimpinan akan berakhir bulan depan.
“Banyak orang merasa bahwa dia didukung, dengan jajaran pemerintah tidak banyak orang yang membicarakan pemecatannya. Itulah sentimen umum yang diungkapkan banyak orang,” kata Waide.
“Dia mengartikulasikan angka antara 51 dan 54. Dia pada dasarnya memuaskan anggota koalisi sehingga Menteri Pertahanan telah diubah. Dia mencoba menenangkan publik dengan mencopot Ian Ling Stuckey dari jabatan Menteri Keuangan dan mengambil alih.”
“Partai Sumber Daya Bersatu milik William Duma telah diberi beberapa portofolio, sehingga banyak gerakan politik untuk meningkatkan jumlah tersebut guna memuaskan mitra koalisi dan menenangkan masyarakat.
Kerugian yang signifikan
Kamar Dagang Port Moresby mengatakan kerugian yang dilaporkan oleh dunia usaha setelah kerusuhan dua minggu lalu kini mencapai 1,27 miliar Kina (US$331 juta).
Ketua DPR Ian Tarutia mengatakan angka ini bisa bertambah.
Surat kabar National melaporkan bahwa kelompok bisnis tersebut telah mengkarakterisasi dampak kerusuhan dan penjarahan terhadap bencana alam dan mereka ingin pemerintah menanggapi hal tersebut.
Mereka telah meminta suntikan modal segera hingga satu miliar kina.
Marape menjanjikan paket bantuan untuk dunia usaha, yang mencakup skema pinjaman, pembebasan pajak, dan modal awal. (*)
Discussion about this post