Jayapura, Jubi – Perdana Menteri Fiji, Sitiveni Rabuka, mendesak para pemimpin Pasifik untuk mengupayakan keharmonisan dan perdamaian di kepulauan mereka dan di antara masyarakat mereka karena hal ini selaras dengan tema konferensi ini – Memetakan Jalan Menuju Kesejahteraan Bersama.
“Saat berbicara pada Konferensi Tingkat Tinggi Dana Moneter Internasional-Kepulauan Pasifik di Sofitel Resort & Spa di Denarau, Nadi, Senin (26/2/2024), Rabuka mengatakan Dana Moneter Internasional mendorong kemakmuran internasional dengan mengatur pengaturan moneter, mendorong perdagangan dan penciptaan lapangan kerja, memperluas aktivitas ekonomi dan meningkatkan standar hidup,” demikian dikutip Jubi dari https://www.fijivillage.com, Selasa (27/2/2024).
Ia mengatakan IMF bukanlah lembaga pembiayaan pembangunan, namun memberikan bantuan kebijakan praktis dan bantuan teknis kepada negara-negara anggotanya termasuk negara-negara di Pasifik.
Rabuka mengatakan ketika suatu negara mengalami kesulitan keuangan yang parah, IMF membantu mereka dengan pendanaan untuk kembali ke stabilitas dan kemajuan.
PM Fiji mengatakan bahwa mereka yang menduduki posisi kepemimpinan nasional setiap hari bergulat dengan dampak perubahan iklim yang terus berlanjut dan tantangan pertumbuhan ekonomi yang diperburuk oleh kecilnya negara.
Ia menambahkan bahwa diperlukan lebih banyak investasi dan lapangan kerja, peningkatan upah, produktivitas dan daya saing yang lebih tinggi, pengentasan kemiskinan, serta penciptaan infrastruktur dan layanan yang lebih baik.
Ia lebih lanjut menambahkan bahwa kita rentan terhadap guncangan eksternal dan kenaikan harga komoditas, dan dampak dari periode pandemi yang merusak ini masih terus kita alami.
Perdana Menteri juga menyoroti implikasi kompleks dari persaingan geo-politik negara-negara besar di wilayah Pasifik, dampak konflik bersenjata yang jauh lebih luas, ditambah dengan ketegangan yang berpotensi menimbulkan malapetaka dan kehancuran massal.
Ia mengatakan jelas baginya bahwa wilayah Fiji terekspos dan berada dalam bahaya, bahkan ketika wilayahnya terisolasi.
Rabuka mengatakan sebagai Komandan Batalyon 1 Resimen Infantri Fiji yang bertugas di PBB di Lebanon, dia kehilangan empat tentara pemberani dan setia, dan dia mengingat kematian mereka seperti kemarin.
Ia menambahkan 12 bulan yang lalu, Wakil Sekretaris Jenderal PBB, Amina J Mohammed, mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa planet ini memiliki jumlah konflik kekerasan tertinggi sejak perang global terakhir, dan situasinya semakin memburuk.
Rabuka percaya bahwa benar adanya rasa ketidakamanan di seluruh dunia, dan apa yang kita butuhkan saat ini adalah perdamaian yang merupakan penawar dari perang.
Ia menambahkan masyarakat dunia bisa mewujudkan hal ini. (*)