Jayapura, Jubi – Sesuai dengan kampanye selamatkan iklim dan lingkungan di Pasifik dan dunia, ketergantungan atas energi dari fosil berbahan bakar minyak secara perlahan mulai ditinggalkan. Mereka mengandalkan enegi matahari (solar cell) dan tenaga air, termasuk negara Vanuatu di Pasifik Selatan.
Meskipun pengembangan perluasan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Sarakata di bagian timur Pulau Santo membawa kemajuan dalam bidang ketenagalistrikan, namun “Perselisihan mengenai klaim kepemilikan telah muncul di antara pemilik tanah asli,” demikian dikutip Jubi dari dailypost.vu, Jumat (5/1/2024).
Chief Joel Path dari Hog Harbor mengungkapkan kebingungannya atas situasi ini, dan mengungkapkan bahwa pemilik tanah dari sungai-sungai kecil yang mengalir ke Sungai Sarakata menuntut bagian dari manfaat pembangkit listrik tenaga air.
Chief Path, setelah melihat salinan klaim mereka, menyampaikan argumen mereka bahwa pembangkit listrik tenaga air di Fanafo tidak akan ada tanpa kontribusi dari sumber sungai kecil tersebut.
Penerima manfaat saat ini berasal dari Kampung Fanafo. Para penggugat secara aktif mengumpulkan tanda tangan untuk mengajukan petisi kepada otoritas terkait.
Chief Path menganggap klaim tersebut lucu, dan menyarankan bahwa pemilik tanah asli dapat melakukan perlawanan dengan meminta penggugat untuk mengalihkan sungai kembali ke tanah mereka alih-alih berkontribusi pada pembangkit listrik tenaga air Sarakata.
Meski tidak bisa merinci jumlah sumber sungai yang mengalir ke Sungai Sarakata, ia membenarkan banyaknya sumber sungai tersebut.
Daily Post mengamati selama kunjungan baru-baru ini ke Santo bahwa Vanuatu Utilities and Infrastructure (VUI) Limited, yang mengelola pembangkit listrik tenaga air Sarakata, telah memasang posko dari Turtle Bay hingga Port Olry.
Chief Path mengantisipasi bahwa di kampung-kampung di East Santo akan segera menerima listrik dari pembangkit listrik tenaga air Sarakata setelah instalasi trafo selesai.
Dia yakin perluasan listrik ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi penduduk lokal, menyediakan listrik ke rumah-rumah di daerah seperti Hog Harbor dan Port Olry. Khususnya, resor wisata di kawasan ini, seperti Lonnoc Eco Beach Bungalows dekat Pantai Champagne, saat ini mengandalkan sistem tenaga surya.
Port Olry, salah satu kampung terbesar di Vanuatu, adalah kampung pertama di negara itu yang menerima listrik dari pembangkit listrik berbahan bakar kelapa yang didirikan oleh UNELCO lebih dari satu dekade lalu. Sejak itu, berbagai proyek, termasuk bungalow dan toko daging, berkembang pesat di kampung tersebut. (*)