Jayapura, Jubi – Profesor Glen Mola, pengajar obstetri dan ginekologi,dari Universitas Papua New Guinea di Port Moresby mengatakan peningkatan populasi 300.000 orang setiap tahunnya berpotensi menghancurkan negara.
“Ada 400.000 kelahiran setiap tahun dan sekitar 100.000 kematian,”demikian dikutip Jubi dari Radio New Zealand, Kamis (9/5/2024)
Dr Mola mengatakan kepada surat kabar The National bahwa ada tekanan populasi yang diderita setiap hari, seperti perempuan yang melahirkan di lantai bangsal bersalin, dan orang-orang meninggal di lantai unit gawat darurat karena kurangnya ruang.
Ia juga berbicara tentang apa yang ia sebut sebagai “jebakan demografis”, dengan menyebutkan meningkatnya jumlah anak jalanan, pengemis, degradasi lingkungan, ditambah kejahatan, korupsi dan ketergantungan.
Dr Mola mengatakan banyak orang akan berjuang untuk bertahan hidup.
“Pertumbuhan populasi yang cepat di negara ini merupakan keadaan darurat nasional,” katanya seperti dikutip The National .
“Hal ini berpotensi menghancurkan bangsa kita dan tampaknya menjadi masalah bagi generasi berikutnya.”
Pemerintah PNG mengadakan sensus tahun ini – sensus pertama dalam 11 tahun – dan diperkirakan jumlah penduduknya akan mencapai lebih dari 10 juta jiwa, dengan perkiraan jumlah tersebut akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2050.
Pada saat kemerdekaan PNG pada tahun 1975, jumlah penduduknya kurang dari 3 juta jiwa.(*)
Discussion about this post