Jayapura, Jubi – Matthew Wale, mantan pemimpin oposisi di Parlemen Solomon dan pemimpin Koalisi untuk Akuntabilitas, Reformasi, dan Pemberdayaan (CARE) menyerukan Pemilihan Umum (Pemilu) di Kepulauan Solomon 17 April 2024 yang damai dan penuh hormat. Dia mendesak agar para pemangku kepentingan di negara Kepulauan Solomon itu untuk bekerja sama menjaga perdamaian dan menjunjung tinggi nilai-nilai kesucian pelaksanaan pemungutan suara yang akan berlangsung.
“Oleh karena itu, seluruh warga Kepulauan Solomon harus menghormati hak warga Kepulauan Solomon lainnya dan menahan diri dari tindakan apa pun yang dapat mengganggu proses pemungutan suara,” kata Wale yang dikutip jubi.id pada Selasa (16/4/2024) dari https://www.solomonstarnews.com.
Lebih lanjut Matthew Wale mengingatkan untuk tidak menggunakan pendekatan kampanye pembunuhan karakter dalam pemilu tahun ini yang memicu kritik secara nasional. Ia juga menyerukan proses pemilu yang damai dan penuh rasa hormat.
Mantan Pemimpin Oposisi membuat pernyataan ini kemarin sehubungan dengan pemilihan umum gabungan tingkat nasional dan provinsi yang akan datang.
“Pemilu merupakan landasan demokrasi kita, masa ketika penduduk Kepulauan Solomon menggunakan kekuasaan mereka untuk memilih pemimpin dan memberikan suara dalam pemerintahan negara kita,” katanya.
Mr Wale menambahkan bahwa demokrasi berkembang ketika setiap warga negara dapat dengan bebas mengekspresikan pilihan mereka tanpa rasa takut atau intimidasi.
Pemimpin CARE juga menyampaikan seruan agar perdamaian dan rasa hormat tetap dipertahankan selama proses penghitungan suara dan pengumuman hasilnya.
Ia menekankan bahwa semua pemangku kepentingan harus bekerja sama untuk menjaga perdamaian dan menjunjung kesucian pemilu.
“Semua partai politik, kandidat, petugas pemilu, polisi, dan warga negara, apapun perbedaan pandangan dan perannya harus berdiri teguh dan bersatu dalam komitmen kita menuju proses pemilu yang damai, bebas, dan adil,” katanya.
Mr Wale mengingatkan bahwa perdamaian dan rasa hormat adalah tanggung jawab semua orang menjelang pemilu pada 17 April 2024.
Ia telah mencap anggota Parlemen ke-11 lainnya di Pemerintahan Koalisi Demokratik untuk Kemajuan sebagai ‘Yudas, Setan, dan Lucifer’, serta label pencemaran nama baik lainnya. (*)
Discussion about this post