Jayapura, Jubi – Siswa sebuah sekolah dasar di Port Moresby telah membayar gaji guru mereka setiap dua minggu sejak awal tahun ajaran berjalan. Para pelajar itu harus menyumbang satu Kina setara dengan Rp4.500 untuk membayar gaji guru mereka.
“Setiap minggunya, 2.800 siswa menyumbangkan masing-masing satu kina untuk membayar enam guru yang jika tidak, tidak akan dibayar,” demikian dikutip Jubi dari rnz.co.nz, Kamis (30/11/2023).
Surat kabar Post Courier melaporkan Sekolah Dasar Philip Aravure di Gerehu mendukung gagasan tersebut setelah pertemuan orang tua dan masyarakat tahun lalu.
Kepala sekolah, Robert Silas, dan wakilnya, Dales Ipara, mengatakan mereka memulai dengan 12 guru yang mengajar tanpa bayaran. Namun gaji beberapa guru telah dipulihkan, namun masih ada enam guru yang bergantung pada uang siswa.
Ipara mengatakan setiap guru mendapat setidaknya 200 kina setiap dua minggu tergantung berapa banyak yang dikumpulkan atau disumbangkan dari sumbangan siswa.
Jumlah ini ditambah dengan keuntungan kecil yang diperoleh dari kantin sekolah dan pajak pasar yang dipungut dari para ibu yang menjual makan siang di sekitar sekolah.
Dia mengatakan kebijakan pemerintah Papua Nugini (PNG) tidak memenuhi permintaan dan kebutuhan sekolah.
Pekan ini, Menteri Keuangan atau Bendahara PNG, Ian Ling-Stuckey, telah mengungkapkan anggaran sebesar US$7 miliar dolar, dan laporan ini merupakan anggaran yang tertinggi dalam sejarah negara tersebut.
Ia meyakinkan masyarakat PNG bahwa keadaan akan menjadi lebih baik dengan adanya “pendapatan yang lebih tinggi dan lebih banyak lapangan kerja”.
Sekolah yang letaknya di ibukota negara Papua Nugini, Port Moresby ini berdiri pada 1983. (*)