Jayapura, Jubi- Prof Dr Paul Geraghty, Profesor Linguistik Universitas Pasifik Selatan mengatakan pemasangan Turaga Bale na Vunivalu Na Tui Kaba Ratu Epenisa Cakobau jelas menunjukkan bahwa sistem kedaulatan tradisional masih memiliki pijakan yang kuat di Fiji. Peran dan sistem kepemimpinan tradisional dan kepala suku masih dihormati di antara warga Fiji.
Hal ini dikatakan Dr Paul Geraghty, kepada fijitimes.com, yang dikutip Jubi.id Senin (20/3/2023).
Dr Geraghty mengatakan, meskipun pemerintah sebelumnya telah meremehkan peran kepala suku, penduduk pada umumnya tidak meremehkan peran mereka dalam masyarakat.
“Meskipun Ratu Epenisa telah menjadi Vunivalu de facto selama beberapa tahun, konfirmasi oleh vanua ini penting tidak hanya untuk etnis Fiji, tetapi juga seperti yang ditunjukkan oleh mendiang pemimpin Partai Federasi Nasional, Jai Ram Reddy, kepada Bose Levu Vakaturaga, untuk semua ras yang menjadi rumah bagi Fiji,” katanya.
“Ini adalah konfirmasi bahwa sistem kepala suku tradisional, meskipun dipandang oleh beberapa orang sebagai anakronistik, masih memiliki tempat di masyarakat Fiji, dan bahwa kepala suku masih dihormati di antara semua warga Fiji.”tambahnya.
Dr Geraghty menjelaskan bahwa instalasi tradisional baru-baru ini juga mendapat persetujuan dari sebagian besar lapisan masyarakat dan ini adalah acara khidmat yang patut dirayakan.
Dia mengatakan mengingat mereka yang menentang Ratu Epenisa telah meninggal, dia adalah kandidat tertua yang tersedia dan orang yang mengenal Bau dan orang-orangnya dengan baik.
Di pulau utama Bau, kepala pemberita, Ratu Aisea Jack Komaitai mengatakan pertemuan Dewan Agung pertama akan diadakan di pulau itu pada 24 Mei hingga 25 Mei.
Sementara itu, Menteri Urusan iTaukei Ifereimi Vasu mengatakan, pelantikan Ratu Epenisa sangat penting bagi pemulihan Great Council of Chiefs (GCC).(*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!