Jayapura, Jubi – Menteri Dalam Negeri Fiji, Pio Tikoduadua, membenarkan bahwa permohonan mahasiswa University of South Pacific (USP) untuk melakukan unjuk rasa pro-Palestina pada 4 November 2023 telah ditolak oleh Kepolisian Fiji.
Saat konferensi pers Selasa (31/10/2023) kemarin, dia mengatakan keputusan ini diambil setelah Kepolisian Fiji melakukan penilaian dan mempertimbangkan kemungkinan “perselisihan komunal” dan menetapkan prioritas untuk aksi unjuk rasa.
“Keputusan ini dibuat oleh polisi. Namun, sebagai Menteri Dalam Negeri, tugas saya adalah menjelaskan kepada masyarakat alasan keputusan tersebut. Mengabulkan pawai ini berarti kita juga akan membuat preseden,” kata Tikoduadua kepada fijitimes.com yang dikutip Jubi pada Rabu (1/11/2023).
“Jika kita mengizinkan prosesi ini, kita harus, secara adil, memberikan izin kepada kelompok pro-Israel yang mungkin ingin menyampaikan pandangan dan keluhan mereka. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya berbagai aksi unjuk rasa, yang masing-masing memiliki tantangan tersendiri, sehingga berpotensi meningkatkan ketegangan dalam komunitas kita,” katanya.
“Perhatian utama saya tetap pada keselamatan dan kesejahteraan komunitas kami. Meskipun saya memahami dan menghormati hak Anda untuk menyuarakan keprihatinan dan berdiri dalam solidaritas. Penting bagi kita untuk tetap bersatu sebagai sebuah bangsa, sekaligus mengakui penderitaan yang dihadapi oleh orang-orang di Israel dan Palestina,” tambahnya.
Tikoduadua mengatakan bahwa cara-cara alternatif “yang tidak membahayakan perdamaian dan keamanan komunitas kita” dapat dieksplorasi untuk menyuarakan keprihatinan.
“Mari kita bersatu, bukan sebagai faksi yang berlawanan tetapi sebagai sebuah front persatuan, untuk menemukan cara konstruktif untuk berkontribusi terhadap perdamaian dan pemahaman, baik di Fiji maupun di luar negeri.”
“Saya mohon Anda memahami bahwa keputusan kami. Bukanlah perlawanan terhadap tujuan Anda, namun permohonan untuk keamanan, persatuan, dan pengertian, serta yang paling penting – perdamaian.”
Saat dihubungi, penyelenggara pawai, Aamirah Dean, mengatakan dia belum bisa berkomentar saat ini. (*)