Jayapura, Jubi- Ketua Parlemen Vanuatu telah secara resmi mengkonfirmasikan mosi tidak percaya terhadap Perdana Menteri Ismail Kalsakau. Pengajuan itu akan dilakukan pada Jumat (19/5/2023), bakal jadi diperdebatkan.
Menurut surat kabar Vanuatu Daily Post, sebagaimana yang dikutip rnz.co.nz tanggal yang dijadwalkan untuk debat ditetapkan pada Jumat ini, 19 Mei 2023. Parlemen Vanuatu bertemu singkat pada Jumat lalu (12/5/2023) untuk memulai sesi biasa pertama tahun 2023.
Pembicara Seoule Simeon mengklarifikasi karena ini adalah sesi biasa, mosi tersebut dianggap dapat diterima karena adanya sembilan tanda tangan yang mendukungnya.
Di antara para penandatangan adalah pemimpin oposisi Bob Loughman, yang menggerakkan mosi, dan Marc Ati, yang mendukungnya.
Mosi tidak percaya terhadap PM Kalsakau adalah yang pertama sejak dia memangku jabatan enam bulan lalu dalam pemilihan cepat, menyusul mosi tidak percaya terhadap perdana menteri saat itu Louhhman dikeluarkan.
Pihak oposisi telah mengutip beberapa alasan untuk keputusannya, termasuk kekhawatiran atas prioritas nasional pemerintah yang digariskan dalam rencana 2022-2026. Dugaan pengaruh yang tidak semestinya oleh pejabat pemerintah, campur tangan politik dalam lembaga negara dan laporan ancaman dan intimidasi yang menargetkan administrasi publik.
“Selain itu, pihak oposisi telah mengungkapkan kekhawatirannya terkait keterlibatan pemerintah di luar negeri, yang mereka yakini dapat membahayakan kemerdekaan dan kedaulatan Vanuatu. Hal penting lainnya yang diperdebatkan adalah kegagalan pemerintah untuk menerapkan kebijakan yang ditujukan untuk mengatasi masalah tenaga kerja dan pengurangan keterampilan di luar negeri,” kata pernyataan itu. Daily Post melaporkan.
Menurut surat kabar tersebut, tidak semua anggota parlemen dalam blok Oposisi telah menandatangani mosi tersebut.
Tetapi pemerintah Vanuatu yakin memiliki kekuatan untuk mempertahankan kekuasaan mengingat mosi tidak percaya.
Seorang juru bicara kantor Perdana Menteri mengonfirmasi kepada RNZ Pacific bahwa pemerintah koalisi solid.
Pemerintah saat ini mengatakan para pemimpin koalisi telah menjanjikan dukungan terus menerus hingga pemilihan berikutnya pada tahun 2026.(*)