Jayapura, Jubi – Menjelang penyelenggaraan Pacific Games ke-17 di Honiara, Kepulauan Solomon, pada 19 November hingga 4 Desember 2023 mendatang, Provinsi Guadalcanal memperkuat kapasitas mitigasi dan manajemen risiko bencana.
Solomon Times melansir upaya itu sejalan dengan tema Pacific Games ke-17, “Pacific Games 2023 yang Aman dan Ramah Lingkungan”. Provinsi Guadalcanal berkomitmen untuk memastikan lingkungan yang aman selama kompetisi olahraga Pacific Games 2023 berlangsung.
Untuk mengantisipasi kedatangan lebih dari 5.000 atlet dan pengunjung dari 24 negara di kawasan Pasifik, pelatihan mitigasi bencana di Guadalcanal itu berfokus kepada penguatan upaya menjaga kesejahteraan warga setempat. Upaya itu dinilai penting untuk memitigasi potensi bencana alam ataupun dampak aktivitas Pacific Games 2023.
Provinsi Guadalkanal sering mengalami bencana alam, dan mengalami peningkatan risiko musim siklon tropis. Pemerintah di Provinsi Guadalcanal menyadari pentingnya strategi manajemen bencana yang komprehensif.
Inisiatif itu terwujud berkat dukungan proyek Pendekatan Terpadu Manajemen Risiko Bencana di Kepulauan Solomon yang didanai Pemerintah Australia dan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP). Pelatihan itu merupakan tindak lanjut dari pelatihan putaran pertama yang menyasar komunitas Dewan Kota Honiara.
Brian Tom, petugas program dari Kantor Manajemen Bencana Nasional (NDMO) pelatihan itu akan mengintensifkan upaya untuk meningkatkan kesadaran mengenai potensi bahaya alam dan yang disebabkan oleh manusia. “Pelatihan itu ditargetkan bagi masyarakat berisiko tinggi untuk memperkuat kemampuan tanggap bencana mereka, dan memperkuat struktur penanggulangan bencana masyarakat yang ada,” ujarnya.
Dengan menerapkan pendekatan inklusif, pelatihan itu menyasar semua gender dan penyandang disabilitas di Provinsi Guadalcanal. Pelatihan itu diikuti 30 warga—termasuk 16 perempuan—dari Ghaobata North Guadalcanal, komunitas warga Malango, Totoba, Suaghi, dan Good Shepherd dari Guadalkanal Tengah.
Peter Junior, dari komunitas Suaghi menegaskan bahwa selama pelatihan tiga hari itu ia belajar membedakan bahaya dari keadaan darurat dan bencana. “Kami telah belajar untuk mengidentifikasi kerentanan dan risiko komunitas kami, dan memahami keseluruhan Siklus Penanggulangan Bencana,” ujarnya.
Hazema Wanita dari Komunitas Good Shepard menyebutkan bagian terbaik dari pelatihan itu adalah penggunaan metodologi praktis. “Kami secara aktif turun tangan dan bekerja dalam tim untuk melakukan pemetaan bahaya dan kerentanan di komunitas kami. Pada akhirnya [kami] merancang rencana aksi risiko bencana di berbagai kampung,” ujarnya.
Program kesiapsiagaan bencana itu menegaskan komitmen Provinsi Guadalcanal dan mitra pembangunannya untuk memastikan keselamatan semua pihak yang terlibat dalam Pacific Games ke-17.
Joseph Mutsigwa, Spesialis DRM & Perubahan Iklim UNDP menyatakan pihaknya dan proyek IDRM berkomitmen untuk mendukung kesiapan dan manajemen risiko Pacific Games di Kepulauan Solomon. “[Kami] bermitra dengan pemerintah kota dan provinsi untuk menjangkau masyarakat rentan melalui struktur Manajemen Risiko Bencana Berbasis Komunitas yang ada. Dukungan itu mencakup peningkatan kesadaran, membentuk/mempromosikan keterlibatan masyarakat yang lebih besar dalam keselamatan mereka,” kata Mutsigwa.
Ia menyatakan upaya itu ditempuh melalui peningkatan kapasitas dan menyebarkan pesan-pesan keselamatan dan kesadaran akan bahaya serta informasi Apa yang Harus Dilakukan jika terjadi bahaya yang disebabkan oleh alam atau manusia. Hal itu untuk memastikan tuan rumah yang aman, bersih dan hijau serta kompetisi Pacific Games yang baik. (*)