Jayapura, Jubi- Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Manasseh Sogavare baru saja menerima kunjungan dan laporan dari Hon Barret Salato sebagai Duta Besar Kepulauan Solomon di Republik Rakyat China (RRC). Dubes Solomon di RRC merupakan posisi sangat penting dan membutuhkan orang yang tepat.
Dubes yang baru itu menjabat pada 2022 lalu, menggantikan John Moffat Fugui yang meninggal karena Covid 19. Salato tiba di Honiara ibukota Kepulauan Solomon, Jumat (22/12/2023) menghadap Perdana Menteri Solomon guna memberikan laporan kerjanya selama setahun di Beijing dan juga sebagai dubes Solomon di Jenewa Swiss.
“Hon Barret Salato telah meyakinkan Perdana Menteri , Hon Manasseh Sogavare bahwa ia akan terus membangun momentum hubungan bilateral Kepulauan Solomon-Tiongkok,”demikian dikutip jubi dari solomonstarnews.com, Minggu (24/12/2023).
Meskipun demikian, dia mengakui peran baru ini merupakan sebuah ‘posisi besar yang harus diisi’, Duta Besar Salato mengatakan dia siap untuk memberikan yang terbaik bagi negara Kepulauan Solomon.
Dia mengatakan kepada Perdana Menteri, salah satu prioritas utamanya adalah mengerjakan protokol perdagangan, mendapatkan wawasan tentang kompleksitas peluang perdagangan Tiongkok.
Duta Besar Salato selanjutnya meyakinkan Perdana Menteri Sogavare, ia akan melakukan hal-hal yang menarik dalam perdagangan, khususnya di bidang perikanan dan sumber daya.
Perdana Menteri Sogavare mengatakan kepada Duta Besar Salato, hubungan bilateral Kepulauan Solomon dengan RRC sangat penting dan diperlukan orang-orang yang tepat untuk menggerakkan kepentingan negara tersebut.
Ia mengatakan dengan kekayaan pengalaman Duta Besar Salato dalam diplomasi perdagangan, ia dilengkapi dengan semua yang diperlukan untuk mengisi jabatan yang kosong setelah meninggalnya mantan Duta Besar John Moffat Fugui.
Perdana Menteri Sogavare menambahkan, prospek negaranya dalam lima tahun ke depan adalah mendalami sektor produktif dan sumber daya.
Ia mendoakan yang terbaik bagi Dubes Salato, termasuk bimbingan Tuhan untuk mewakili kepentingan Kepulauan Solomon di atas segalanya.
Duta Besar Salato dan keluarganya telah berangkat ke Tiongkok dan selama bertugas di sana akan mendapat dukungan dari seorang konselor dan juga staf tambahan.
Sejak 2020 negara Kepulauan Solomon tidak lagi memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan karena kebijakan satu China.
Mengutip theguardian.com menyebutkan, China telah menghabiskan 1 miliar dolar Kepulauan Solomon (SBD) ($119 juta; £93 juta) untuk fasilitas Pasifik Games 2023, terutama Stadion Nasional tempat pembukaan dan penutupan Pasifik Games pada 2 Desember 2023 lalu dengan kapasitas 10.000 kursi.
Pemerintah China juga membantu membangun fasilitas olahraga termasuk kolam renang, lapangan tenis, dan gedung administrasi.
Saat peresmian stadion nasional di Honiara itu, Duta Besar Tiongkok untuk Kepulauan Solomon, Li Ming, mengatakan fasilitas tersebut adalah “hadiah dari China.”
“Stadion itu sekarang menjadi milik masyarakat Kepulauan Solomon. Tidak ada syarat politik yang melekat,” kata Li.
“Ini adalah fasilitas terbesar di Pasifik dan melambangkan persahabatan antara RRC dan Kepulauan Solomon,” kata Li, seraya menggambarkannya sebagai “pencapaian bersejarah dalam inisiatif Belt and Road”,”tambahnya. (*)